SOLOPOS.COM - Ilustrasi dolar (Dok/JIBI/Solopos)

Kurs rupiah yang belum juga menguat mendorong spekulan ramai membeli dolar.

Harianjogja.com, JOGJA- Menguatnya nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah berdampak pada meningkatnya nilai transaksi penukaran valuta asing atau money changer di DIY. Kenaikan transaksi berkisar antara 10 hingga 25%.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Kepala Operasional Money Changer PT. Barumun Abadi, Nugroho Widiyatmoko mengatakan, terjadi peningkatan transaksi penukaran dolar antara 10% hingga 25% dalam beberapa pekan terakhir. Meski belum terlalu signifikan, kenaikan transaksi tersebut menunjukkan para spekulan mulai bergerak membeli Dolar untuk mendapatkan keuntungan dari nilai tukar yang setiap hari terus meningkat.

“Sebagian ramai-ramai memburu mata uang dolar dan berspekulasi dan sebagian lainnya menjual dolar untuk mendapatkan untung dari hasil konversi ke rupiah. Namun, peningkatan transaksi penukaran saat ini dibanding hari biasa belum terlalu signifikan,” jelasnya pada Selasa (25/8/2015) kemarin.

Menurutnya, kenaikan transaksi tersebut kemungkinan terjadi lantaran spekulan masih trauma dengan gejolak ekonomi yang terjadi pada 1998 lalu. Katanya, nilai tukar atau kurs dolar saat itu tinggi namun kemudian anjlok.
“Masyarakat cukup pintar memantau pergerakan kurs mata uang untuk mencari untung. Ini dikarenakan arus informasi dan teknologi komunikasi yang berkembang saat ini,” jelasnya.

Terpisah, Direktur Mulia Money Changer Budi Waluyo mengatakan, transaksi penukaran di tempatnya juga mengalami peningkatan. Peningkatan transaksi terjadi mengikuti pergerakan kurs mata uang asing yang terus menanjak. Tidak hanya dollar, tetapi juga mata uang Eruro, Poundsterling, Yen hingga Real. Peningkatannya bersifat fluktuatif, antara 16% hingga 23%.

“Peningkatan penukaran uang seiring dengan pergerakan pasar dan mencakup beberapa mata uang. Tidak hanya dolar meskipun paling banyak ya transaksi penukaran dolar. Komposisinya sekitar 50-60 persen dari total transaksi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya