SOLOPOS.COM - Logo Apple Store (asroma.it)

Kurs rupiah yang tidak stabil dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan Apple naikkan harga aplikasi di sejumlah negara.

Solopos.com, SOLO — Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Apple, akan menaikkan harga jual aplikasi di App Store menyusul fluktuasi nilai tukar mata uang di sejumlah negara. Ya, kurs rupiah yang belum stabil membuat Apple harus menaikkan harga aplikasinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Liputan6.com, Selasa (20/10/2015), penyesuaian harga aplikasi Apple akan berdampak pada para pengguna Iphone dan Ipad di Australia, Indonesia, dan Swedia.

Kenaikan harga bukan hanya pada aplikasi, tapi juga fitur berlangganan yang ada di dalam aplikasi tersebut. Ini bukan kali pertama harga aplikasi mengalami kenaikan, Apple sebelumnya melakukan hal yang sama di Eropa awal tahun 2015.

“Ketika nilai tukar mata uang berubah, kadang kami harus memperbarui harga di App Store,” jelas Apple dalam pesannya kepada para pengembang.

Di Australia, aplikasi yang sebelumya dijual A$0,99 atau Rp9.726 kini menjadi A$1,29 atau setara Rp12.674. Sementara di Indonesia, harga aplikasi yang awal Rp12.000 naik menjadi Rp15.000. Rata-rata kenaikan adalah 15% dari nilai mata uang masing-masing negara.

Perubahan juga berlaku untuk konten berbayar di dalam aplikasi, alias in-app. Artinya, apabila Anda berlangganan sebuah aplikasi, misalnya untuk membayar majalah, maka harga juga akan diperbarui.

Apple menjelaskan, tidak akan mengganggu sistem berlangganan dengan memutus langsung akses terhadap layanan yang digunakan. Sebaliknya, perusahaan akan mengirim email kepada para pelanggan in-app untuk menginformasikan perihal kenaikan harga.

Apple masih menjadi salah satu produk teknologi yang paling diminati konsumen Indonesia. Penjualan produk Apple memiliki jumlah presentase penjualan 40%-45%.

Dikutip dari Okezone, Selasa, Direktur Marketing & Communication Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo, mengatakan ponsel high end yang cukup diminati di masyarakat Indonesia adalah produk-produk Apple.

“Pangsa pasar produk-produk Apple yang dipasarkan oleh iBox selaku reseller penjualan resmi produk Apple di Indonesia mencapai 40%-45%,” ujar Djatmiko.

iBox mencatat Jabodetabek masih menjadi wilayah tertinggi peminat sejumlah produk-produk Apple. Sedangkan jenis gadget yang menjadi primadona ada dua, yakni Iphone dan laptop Macbook.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya