SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA — Kurs atau nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi belum bergerak nilainya alias stabil di posisi Rp12.080 per dolar AS. “Mata uang rupiah cenderung masih stabil meski dibayangi data ekonomi AS yang cenderung positif,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, membaiknya ekonomi Amerika Serikat membuat spekulasi bank sentral AS, the Federal Reserve (the Fed) akan melanjutkan pengurangan stimulus keuangannya. Hal ini membuat rupiah rentan kembali terkoreksi “Pelaku pasar lebih condong kepada ekspektasi the Fed yang akan mengurangi stimulus, dan itu dapat mendukung penguatan dolar AS,” kata dia.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Ia mengatakan, indeks dolar AS juga masih berpotensi bertahan di area positif menyusul prospek melambatnya ekonomi China sehingga memicu permintaan mata uang dolar AS sebagai safe haven. Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, menambahkan data klaim pengangguran AS yang kembali menurun menunjukan ekonomi AS cenderung pulih sehingga mata uang rupiah rentan kembali terkoreksi.

Dari dalam negeri, lanjut dia, perkiraan inflasi pada tahun ini yang tinggi kembali membayangi pergerakan kurs atau nilai tukar rupiah. Meski demikian, Reza mengatakan, optimisme kenaikan cadangan devisa di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia diharapkan mampu menahan tekanan mata uang domestik lebih dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya