SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang kertas rupiah (Rachman/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kian tertekan akibat berbagai faktor, mulai dari menguatnya euro dan anjloknya harga minyak.

Solopos.com, JAKARTA — Pelemahan kurs rupiah semakin sulit terkendali dan kian mendekati level Rp14.000/dolar AS. Pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (21/8/2015) sore, rupiah ditutup melemah 64 poin atau 0,35% ke Rp13.949/dolar AS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada siang hari, kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah 57 poin ke Rp13.895/dolar AS pada Jumat. Pantauan di Bloomberg Dollar Index menunjukkan puncak pelemahan rupiah terjadi pada pukul 13.55 WIB saat rupiah diperdagangkan Rp13.969/dolar AS. Setelah itu, rupiah sempat kembali menguat hingga diperdagangkan Rp13.904/dolar AS pada pukul 14.45 WIB.

Dalam pembukaan perdagangan pagi tadi, Jumat (21/8/2015), rupiah melemah 8 poin atau 0,06% ke Rp13.893/dolar AS. “Ruang pelemahan rupiah masih ada, melihat harga minyak yang turun tajam semalam. Tetapi pelemahan dollar index yang dipicu menurunnya harapan kenaikan suku bunga AS berpeluang mencegah pelemahan yang terlalu dalam,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (21/8/2015).

Selain itu, pengunduran diri Perdana Menteri Yunani ternyata disambut baik, melihat euro yang naik tajam hingga malam tadi. “Pagi ini ditunggu angka manufaktur China yang diperkirakan stabil. Angka manufaktur AS dirilis malam nanti juga diperkirakan stabil,” kata Rangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya