SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali melemah meskipun terjadi surplus perdagangan. Salah satu penekannya adalah teror di Paris dan serangan balasan Prancis di Suriah.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kembali melemah awal pekan ini, Senin (16/11/2015). Dalam perdagangan hari ini, rupiah ditutup di level Rp13,749/dolar AS atau melemah 64 poin (0,47%).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rupiah tetap melemah, meski BPS merilis data neraca perdagangan Oktober 2015 surplus. “Neraca perdagangan [memang diperkirakan] surplus. Walaupun kelihatannya tak [seperti] diharapkan. Mengingat surplus akibat penurunan impor lebih [besar dari] penurunan ekspor. Dua-duanya turun. Dampaknya kurang bagus,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi saat dihubungi hari ini, Senin (16/11/2015)

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tergelincir 99 poin pada Senin (16/11/2015). Rupiah tertekan menjelang rilis data neraca perdagangan. Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.732 per dolar AS, terdepresiasi 99 poin atau 0,73% dari kurs Jumat.

Rupiah turun ke level terendah dalam lima minggu perdagangan, setelah pasar uang memberikan respons serangan teror di Paris. Setelah peristiwa tersebut, pesawat tempur Prancis membom markas ISIS di Raqqa, Suriah. Efeknya, negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini masih rentan terhadap volatilitas di pasar global.

“Ada risiko setelah serangan Paris. Hampir setiap mata uang lain di pasar negara berkembang melemah,” kata Vishnu Varathan, Ekonom Mizuho Bank Ltd seperti dikutip Bloomberg, Senin (16/11/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya