SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah menguat cukup tajam hari ini akibat beberapa kondisi eksternal.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah cenderung bergerak menguat sepanjang hari ini, Senin (22/2/2016). Rupiah akhirnya ditutup di level Rp13.439/dolar AS atau menguat 70 poin (0,52%).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (22/2/2016) rupiah dibuka menguat 30 poin atau 0,22% ke Rp13.479/dolar AS. Rupiah dibayangi laju dolar AS yang dipengaruhi pergerakan harga minyak. Seperti diketahui setelah Iran mendukung langkah Irak dan Rusia untuk menahan angka produksi minyak mentah, pasar kembali goyah. Data stok AS ikut mengusik pasar sehingga sentimen membanjirnya pasokan minyak kembali muncul.

Jisdor rebound bersama kurs rupiah di pasar spot pada Senin (22/2/2016). Pound dan euro merosot tajam terpukul isu Brexit atau rencana keluarnya Inggris (UK) dari Uni Eropa. Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 89 poin atau 0,66% ke Rp13.460.

“Jumat lalu, sentimen positif yang dihasilkan dari pemangkasan BI rate ternyata tertutupi oleh aksi panik investor. Rupiah berpeluang tetap stabil dengan dorongan penguatan, paling tidak untuk mengoreksi kepanikan yang terjadi pada perdagangan Jumat,” kata ekonom dari Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.

Dampak dari isu pembatasan net interest margin perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada akhir pekan lalu membuat rupiah melemah 6 poin ke Rp13.509 per dolar AS pada penutupan sebelumnya setelah menekan rupiah hingga 62 poin atau 0,46% ke Rp13.565 per dolar AS di perdagangan intra day.

Pagi ini, rupiah konsisten menguat di pasar spot, begitu pula dolar AS yang terdorong oleh penurunan tajam poundsterling. Begitu pula euro yang melemah seiring isu rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Indeks dolar menguat 0,22% ke level 96,816 pada pukul 09.56 WIB. Euro melemah 0,15%, sedangkan poundsterling melemah 0,87% pada pukul 10.07 WIB setelah sempat jatuh hingga 1,19%.

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Senin mampu mengatasi penguatan dolar AS.

“Secara umum dolar masih akan mendapatkan momentum penguatan di Asia, seiring dengan pelemahan harga minyak mentah serta naiknya inflasi AS. Akan tetapi rupiah berpeluang tetap stabil dengan dorongan penguatan paling tidak untuk mengoreksi kepanikan yang terjadi pada perdagangan Jumat,” kata Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima Bisnis/JIBI pada Senin pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya