SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali ditutup melemah hari ini. Padahal, hari ini pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi X.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah masih terpengaruh tertekannya dolar AS hari ini. Namun, meski menguat pada pembukaan Kamis (11/2/2016) pagi, rupiah ditutup melemah 9 poin (0,06%) di level Rp13.463/dolar AS.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelummya, Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka Kamis pagi, rupiah menguat 65 poin atau 0,48% ke Rp13.390/dolar AS. Kemarin, rupiah juga melejit ke posisi terkuat sejak Oktober 2016. Pasar kemarin berspekulasi Indonesia menjadi sasaran negara yang akan dimasuki investor asing setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan) menetapkan suku bunga negatif.

Setelah Gubernur Federal Reserve Janet Yellen berbicara pada Rabu malam, tentunya pasar menunggu respons dari dalam negeri atas komentar pemimpin bank sentral AS tersebut pada perdagangan hari ini. Mata uang di Asia Tenggara kompak menguat. Namun penguatan rupiah menipis, dan posisi terkuat digantikan ringgit Malaysia.

Sementara itu, kurs Jisdor meneruskan penguatan tajam pada Rabu (11/2/2016), di saat rupiah menguat bersama kurs Asia dipicu spekulasi penundaan kenaikan Fed Fund Rate. Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 169 poin atau terapresiasi 1,25% ke Rp13.369 per dolar AS.

Mata uang di sejumlah negara di Asia Tenggara menguat setelah bank sentral AS (Federal Reserve) akan menunda pengetatan moneter. Gubernur Fed Janet Yellen mengakui dampak dari gejolak pasar tahun ini dalam satu laporan kepada Kongres.

“Pernyataan Yellen ini menekan kemungkinan kenaikan [suku bunga] jangka pendek, ini tampaknya menjadi pendorong utama. Tes kekuatan uang akan terlihat ketika pasar China dibuka kembali pada Senin setelah liburan Imlek,” kata ekonom Mizuho Bank Ltd, Vishnu Varathan, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (11/2/2016).

Sementara itu, di dalam negeri, pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi X di istana pada siang ini. “Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sekretaris Kabinet, Menteri Pariwisata, dan Kepala BKPM akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi ke-10,” tulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Bisnis Indonesia, Kamis, menyebutkan paket kebijakan X akan memuat revisi aturan Daftar Negatif Investasi. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pembahasan DNI yang cukup panjang dan mendasar di beberapa sektor membuat pengumuman yang semula di rencanakan kemarin diundur menjadi hari ini.

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution menga takan revisi daftar negatif investasi (DNI) telah rampung. Perubahan terjadi hampir di seluruh jenis usaha yang diatur dalam Perpres No. 39/2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal berubah.

Dia menjelaskan revisi DNI bakal masuk dalam paket ekonomi X. Draf dari Menko Perekonomian telah dibahas dalam sidang kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo Rabu (10/2/2016). Seharusnya, revisi DNI diumumkan pada Rabu sore. Namun, pengumuman batal karena ada beberapa perubahan dalam draf yang sebelumnya disetujui di Kemenko Perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya