SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali menguat ke Rp13.479/US$.

Solopos.com, JAKARTA – Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (22/2/2016) rupiah dibuka menguat 30 poin atau 0,22% ke Rp13.479/US$.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Jumat (19/2/2016) rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04% ke Rp13.509/US$.

Rupiah dibayangi laju dolar AS yang memantau pergerakan harga minyak.

Seperti diketahui setelah Iran mendukung langkah Irak dan Rusia untuk menahan angka produksi minyak mentah, pasar kembali goyah.

Kali ini data stok AS ikut mengusik pasar, sehingga sentimen masih membanjirnya pasokan minyak kembali muncul.

Dilaporkan JIBI/Bisnis, Senin pagi, Indeks dolar AS menguat 0,15% ke level 96,742 pada pk. 07.06 WIB.

Pada akhir pekan lalu indeks dolar AS melemah cukup dalam, yaitu turun 0,36% ke level 96,600, setelah pada Jumat dirilis naikknya harga konsumen AS pada Januari.

Biaya hidup di AS, tidak termasuk makanan dan bahan bakar, naik 0,3% pada Januari, di atas perkiraan dan terbesar sejak Agustus 2011, seperti dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS.

Data tersebut menimbulkan spekulasi kemungkinan bank sentral AS (Federal Reserve) bisa kembali mempertimbangkan kenaikan suku bunganya pada tahun ini. Peluang dikemukakan mencapai 44%, setelah sebelumnya hanya 37%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya