SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah pagi ini melemah hingga Rp13.350 per dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah di pasar spot berbalik melemah 0,03% atau 4 poin ke level Rp13. 350 per dolar AS. Sebelumnya, Jumat (25/8/2017) pagi pukul 08.00 WIB, kurs rupiah dibuka menguat 5 poin atau 0,04% ke level Rp13.341 per dolar AS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nilai tukar rupiah berakhir menguat pada perdagangan Kamis (24/8/2017), meski pada saat yang sama dolar AS mempertahankan reboundnya.

Rupiah ditutup menguat 0,10% atau 13 poin di Rp13.346 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,05% atau 7 poin di Rp13.352.

Adapun pada perdagangan Rabu (23/8), rupiah ditutup terdepresiasi 0,11% atau 15 poin di posisi 13.359 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.343 – Rp13.357 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah berakhir menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif.

Won Korea Selatan dan peso Filipina yang masing-masing menguat 0,35% memimpin apresiasi kurs di Asia. Di sisi lain, yen Jepang yang terdepresiasi 0,29% memimpin pelemahan mata uang Asia.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,16% atau 0,150 poin ke 93,297 pada pukul 16.33 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan hanya 0,002 poin di level 93,149, setelah pada perdagangan Rabu (23/8) berakhir melemah 0,43% di posisi 93,147.

Dolar AS bergerak dari pelemahan sesi sebelumnya setelah Presiden Donald Trump mengancam akan membubarkan pemerintahan dan mengakhiri Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Shinichiro Kadota, analis valuta asing senior di Barclays mengatakan potensi kenaikan dolar AS tampaknya masih terbatas untuk saat ini. Investor saat ini menantikan pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen dan Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming.

“Menjelang pertemuan bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming, dolar mungkin tidak memiliki bias arah yang jelas dalam jangka pendek,” ujar Kadota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya