SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali ditutup menguat hari ini. Efek pengesahan RUU Tax Amnesty mendominasi dan efek Brexit sudah lewat.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kembali menguat hari ini, Rabu (29/6/2016), meneruskan penguatan sejak sebelum pengesahan RUU Tax Amnesty. Rupiah hari ini ditutup di level Rp13.157/dolar AS atau menguat 31 poin (0,24%).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rabu pagi tadi, kurs rupiah dibuka melemah tipis 0,08% atau 11 poin ke Rp13.199/dolar AS. Dalam tiga sesi pedagangan terakhir, mata uang rupiah terpantau mengalami kenaikan. Hari ini pukul 13.20 WIB, rupiah meningkat 0,27% atau 36 poin menuju Rp13.152 per dolar AS.

Angka tersebut menunjukkan sepanjang tahun berjalan mata uang Garuda sudah meningkat 4,61%. Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di level Rp13.166 per dolar AS, terapresiasi 0,67% atau 90 poin dari posisi Rp13.256 per dolar kemarin.

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga, menuturkan sentimen terhadap ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Rupiah pun menguat dengan apresiasi paling tinggi dalam tiga pekan terakhir karena RUU Tax Amnesty (Pengampunan Pajak) yang bertujuan meningkatkan pendapatan negara akhirnya disahkan.

DPR memutuskan mendukung RUU ini yang diperkirakan dapat menarik dana hingga US$42 miliar pendapatan dari luar negeri. Dana tersebut berpotensi mendorong pertumbuhan PDB 2016 sebesar 0,3% poin menjadi 5,4%.

Selain itu, selera risiko yang membaik berdasarkan spekulasi peningkatan pertumbuhan domestik membuat IHSG ditutup menguat 0,95% hari kemarin. Walaupun isu Brexit telah memengaruhi pasar global, Bank Indonesia segera mengeluarkan pernyataan bahwa ekonomi Indonesia dapat menahan dampaknya.

“Rupiah mungkin terus menguat terhadap dolar AS. Pasalnya, ekspektasi peningkatan suku bunga AS kian tipis, sehingga memotivasi investor bearish untuk membuat dolar semakin rendah,” paparnya dalam rilis, Rabu.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menilai shock dari brexit mulai ditinggalkan, dan saat ini investor fokus terhadap peluang kenaikan FFR target yang turun drastis.

“Dorongan apresiasi tambahan datang dari euforia disahkannya UU tax amnesty siang kemarin. Di tengah euforia tax amnesty fokus akan mulai beralih ke inflasi di Jumat serta ekspektasi pemangkasan BI rate lanjutan yang mulai tumbuh pasca komentar dovish BI kemarin,” katanya dalam riset.

Pada sisi lain, dolar, emas, yen serta US Treasury mulai ditinggalkan merefleksikan koreksi atas shock dari Brexit. Hal tersebut menandakan dampak negatif terhadap pasar global tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya