SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah ditutup melemah 33 poin seiring menguatnya indeks dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah bergerak melemah sepanjang hari ini, Selasa (26/7/2016). Rupiah ditutup di level Rp13.175/dolar AS atau 33 (0,25%).

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

Rupiah dibuka melemah tipis 0,07% atau 9 poin ke Rp13.151/dolar AS pada perdagangan Selasa pagi. Kurs rupiah menembus Rp13.150/dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini. Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.150/dolar AS, terdepresiasi 0,11% atau 15 poin dari posisi Rp13.135/dolar AS kemarin.

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.150 per dolar AS, terdepresiasi 0,11% atau 15 poin dari posisi Rp13.135/dolar kemarin. Kurs jual ditetapkan di Rp13.216/dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.084/dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp132.

Dalam risetnya, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengungkapkan tekanan pelemahan rupiah masih tinggi pada perdagangan hari ini. Adapun, investor fokus pada rilis laporan keuangan emiten kuartal II/2016.

Dikemukakannya, rupiah melemah pada perdagangan kemarin bersamaan dengan penguatan dolar AS terhadap kurs Asia. Fokus investor juga mulai tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal II/2016 yang akan menjadi konfirmasi atas reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi dua pekan terakhir.

Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi proxy atas ekspektasi angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang baru akan datang di pekan pertama Agustus 2016.

“Tekanan pelemahan rupiah secara umum masih akan ada di sepanjang pekan ini, tetapi sikap pesimistis terhadap pertumbuhan global yang kembali bisa menahan penguatan dolar AS hari ini,” paparnya.

Indeks dolar AS yang sempat menguat tajam mulai melemah seiring dengan mulai dirilisnya baik data Inggris maupun Uni Eropa yang kebanyakan menunjukkan sinyal awal dampak perlambatan akibat Brexit. Hal itu juga mendorong turunnya imbal hasil global walaupun hanya tipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya