Kurs rupiah menguat tipis tiga poin ke Rp13.160/US$.
Solopos.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,02% atau tiga poin ke Rp13.160/US$ pada perdagangan pagi ini, Senin (22/8/2016).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Sebelumnya rupiah berakhir terdepresiasi 43 poin atau 0,33% Rp13.163/US$ setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.110 – Rp13.194/US$.
Rupiah sebelumnya sempat dibuka menguat tipis tiga poin atau 0,02% di Rp13.163/US$. Namun, rupiah kemudian berbalik melemah dan terus tertekan di zona merah hingga akhir perdagangan.
Pelemahan rupiah ini sejalan dengan pergerakan nilai tukar di Asia yang hampir seluruhnya melemah menyusul menguatnya indeks dolar AS yang dipicu naiknya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS pasca pidato pejabat the Fed hari ini.
Seperti dilansir Bloomberg, Ketua The Fed wilayah San Francisco, John Williams, kemarin menyatakan terbukanya kemungkinan penaikan tingkat suku bunga secara bertahap, terutama dalam waktu yang lebih cepat.
Dia menyatakan perekonomian AS cukup kuat untuk menjamin penaikan suku bunga secepatnya dan memperingatkan penantian yang terlalu lama berisiko menimbulkan inflasi yang tinggi atau gelembung aset atau asset bubbles.
Indeks dolar AS terpantau menguat 0,35% atau 0,33 poin ke level 94,49 pada pukul 15.55 WIB Pergerakan indeks dolar sebelumnya telah melemah lima hari berturut-turut seiring semakin mengecilnya kemungkinan penaikan suku bunga The Fed pasca rilis risalah rapat bank sentral AS belum lama ini yang menunjukkan keinginan beragam dari para pembuat kebijakan.
Dolar Singapura terpantau melemah 0,53%, ringgit Malaysia melemah 0,59%, baht Thailand menguat 0,26%, sedangkan peso Filipina melemah 0,30%.