SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah dibuka melemah 48 poin atau 0,37% ke Rp13.165/US$.

Solopos.com, JAKARTA – Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Senin (21/3/2016) rupiah dibuka melemah 48 poin atau 0,37% ke Rp13.165/US$.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada pk. 08,02 WIB, rupiah melemah 21 poin atau 0,16% ke Rp13.138/US$.

Rupiah masih tertekan saat perdagangan di bursa saham dibuka, melemah 40 poin atau 0,3% ke Rp13.157 per dolar AS.

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (21/3/2016) masih berpotensi dalam tekanan.

“Sentimen pelemahan rupiah berpeluang bertahan untuk sementara di awal minggu ini, sejalan dengan dolar yang mulai kembali menguat,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (21/3/2016).

Dikemukakan rupiah tertekan terhadap dolar, walaupun dolar melemah terhadap mayoritas kurs di Asia.

Pelemahan rupiah, ujarnya, sejalan dengan kenaikan imbal hasil SUN yang justru terjadi selang satu hari setelah pemangkasan BI Rate sebesar 25bps.

“Komentar BI yang akan lebih berhati-hati dalam pelonggaran moneter, kemungkinan membatasi ekspektasi penurunan suku bunga ke depan,” kata Rangga.

BI, ujarnya, juga memperkirakan inflasi Maret 2016 akan naik ke 4,5% YoY akibat inflasi bahan makanan.

Akan tetapi, tambahnya, rencana pemangkasan BBM premium di akhir Maret 2016, berpeluang menjaga ekspektasi inflasi 2016 tetap rendah. Sehingga ruang pemangkasan BI Rate lebih lanjut juga bisa tersedia. JIBOR juga masih turun hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya