Solopos.com, BANDUNG — PT Astra Honda Motor belum bisa memastikan rencana kenaikan harga sepeda motornya menyusul deras gangguan ekonomi belakangan hari ini. Kini pelbagai sektor bisnis tengah diganggu pelemahan rupiah terhadap dolar dan penaikan suku bunga acuan dari 7,25% menjadi 7,5%.
Deputy GM Sales Division PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya mengakui dampak ekonomi makro yang terjadi sejak kuartal II/2013 hingga awal kuartal IV/2013 itu memang perlu diantisipasi oleh setiap produsen kendaraan. Sebagai agen tunggal pemegang merek sepeda motor terbesar di Indonesia, AHM menurut dia, sedang mempersiapkan antisipasi agar penjualan berjalan baik dan tidak memberatkan konsumen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Harga produk kami [PT AHM] masih aman hingga saat ini. Harga belum akan naik,” juanji Thomas di sela-sela workshop yang digelar Astra International di Bandung, Jumat (29/11/2013).
Menurutnya, penentuan kenaikan harga baru dilakukan awal tahun depan. Hal itu, menurut Thomas, disebabkan pembaharuan kontrak pada vendor baru akan diperpanjang di awal tahun itu. Namun, rencana penentuan kenaikan harga produk AHM, masih juga sangat bergantung pada tingginya penguatan dolar AS terhadap rupiah.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), kinerja penjualan produk AHM mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan dengan mencatatkan penjualan tertinggi pada Oktober 2013 yang mencapai 5,30% dari penjualan September 2013 yang 417.760 unit menjadi 439.935 unit. Dengan peningkatan itu, AHM telah membukukan penjualan sepanjang Januari-Oktober menjadi 3.934.377 unit.
Dari peningkatannya, AHM merebut market share hingga 60,4% atau naik 3% dari 57,5% pada tahun lalu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
