Solopos.com, NEW YORK–Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah meningkatnya harapan bahwa anggota parlemen AS akan mencapai kesepakatan untuk menghindari bencana gagal bayar (default).
Presiden AS Barack Obama telah mengulurkan tangan kepada para pemimpin Republik dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan fiskal yang telah menyebabkan penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah parsial selama hampir dua minggu, lapor Xinhua.
Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung
Meskipun pertemuan di Gedung Putih pada Kamis (10/10) antara Obama dan DPR Partai Republik berakhir tanpa keputusan mengenai bagaimana mengakhiri “shutdown” pemerintah atau menaikkan pagu utang, ini adalah pembicaraan serius pertama antara Obama dan Partai Republik selama perang tarik-menarik fiskal ini.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,4 persen minggu ini, kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu terakhir. Dolar naik 0,4 persen terhadap yen dan mencapai tingkat tertinggi sejak 1 Oktober.
Namun, analis percaya bahwa dolar akan terus berada di bawah tekanan sampai Kongres mencapai kesepakatan untuk menaikkan pagu utang pada tenggat waktu 17 Oktober.
Di sisi ekonomi, angka awal indeks kepercayaan konsumen AS pada Oktober jatuh menjadi 75,2, tingkat terendah dalam sembilan bulan, karena “shutdown” pemerintah memperlemah pandangan warga Amerika terhadap perekonomian, menurut survei konsumen bulanan Thomson Reuters/University of Michigan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,3553 dolar dari 1,3535 dolar dari sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5960 dolar dari 1,5978 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9469 dolar dari 0,9459 dolar.
Dolar dibeli 98,49 yen Jepang, lebih tinggi dari 98,14 yen dari sesi sebelumnya. Dolar sedikit naik menjadi 0,9114 franc Swiss dari 0,9105 franc, sementara itu turun menjadi 1,0344 dolar Kanada dari 1,0395 dolar Kanada.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
