SOLOPOS.COM - Toko Kurnia Ilahi, Toko Kaset Legend di Kota Solo, Rabu (23/2/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO — Kurnia Ilahi, nama toko kaset legendaris di Solo ini mulai berdiri sekitar 70 tahun lalu. Awalnya, toko ini bernama Harapan Musik.

Toko ini menjadi salah satu jujugan favorit para kolektor kaset atau penikmat musik di Kota Solo. Dikelola oleh Ridwan Asin, toko kaset ini selalu ramai pembeli setiap hari. Penggemar berasal dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Kota Solo dan sekitarnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Toko ini tidak pernah pindah, letaknya masih tetap di Jalan Diponegoro No. 3, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, tepatnya di seberang jalan depan KFC Slamet Riyadi. Nuansa jadul masih melekat di toko ini karena desain interior di toko ini sangat minim perubahan sejak kali pertama dibuka.

Lantai di sana masih berupa lantai tegel jadul yang berwarna gelap mengkilap. Etalase dan rak kayu untuk meletakkan kaset juga tidak banyak diganti sejak kali pertama buka. Baik kaset pita ataupun DVD piringan masih terususun rapi di sana hingga saat ini.

Jenis kaset pertama yang dijual pada waktu itu adalah kaset pita. Beberapa koleksi kaset pita sampai saat ini bahkan masih ada. Seperti Tayub Grengseng Nyidamsari cipta Andjar Any, Klenengan, Wayang, Gending Tayub Jawa Timuran, Randha Nunut, dan masih banyak lagi.

Sementara memasuki era 2000-an, peminat kaset pita mulai menurun, dan beralih ke kaset piringan DVD atau VCD. Jenis kaset piringan itu lebih variatif seiring berkembangnya genre penikmati musik saat itu. Mulai dari genre pop, rock, dangdut koplo, campursari, dan lainnya. Saat itu, penikmat kaset piringan juga sudah mengenal beberapa jenis film dengan durasi satu jam lebih.

Namun, koleksi kaset yang disediakan di sana semakin berkurang. Beberapa etalase yang dulunya memenuhi toko, kini sudah hilang bersama dengan menurunnya para pendengar musik lewat kaset. Koleksi kaset pita tinggal sekitar 500 biji saat ini, sementara kaset VCD/DVD ada sekitar 1000 biji.

Saat masa kejayaannya, toko kaset legendaris ini punya beberapa cabang yang dikelola oleh anak-anaknya. Namun saat ini yang tersisa tinggal dua toko, pertama di Jalan Diponegoro, ke dua di Jalan Slamet Riyadi.

“Ini sebenarnya toko milik kakek saya, kemudian ayah saya dan om saya ikut jualan kaset, tapi toko ini diteruskan oleh ayah saya, baru sekitar tiga bulan saya yang ganti meneruskan,” ucap penerus ke tiga toko kaset legendaris Kurnia Ilahi, Rizki Ilahi saat ditemui di tokonya, Rabu (22/2/2023).

Nama toko Harapan Musik berubah menjadi Kurnia Ilahi karena diteruskan oleh Rahman Ridwan, anak dari Ridwan Asin. Sebelumnya, Rahman Ridwan juga berjualan kaset di Pasar Ngarsopuro. Namun karena di sana tidak banyak dijangkau pembeli, Rahman Ridwan memindahkan toko Kurnia Ilahi ke toko Harapan Musik. Mulai 2010, Harapan musik berubah menjadi Kurnia Ilahi.

Rahman Ridwan bertahan 13 tahun membuka toko kaset milik sang ayah. Namun, selama itu juga peminat kaset terus menerus berkurang. Sampai saat ini, diteruskan oleh anaknya, Rizki Ilahi.

Meski sepi, toko ini tetap buka setiap hari pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB, terkadang sampai malam hari. Pengunjung akan diputarkan lagu dan mendengar senandung dari berbagai genre musik selama di toko ini.

“Paling sepi waktu pandemi, sehari juga pernah tidak laku, kalau dibandingkan dulu, ya sepi sekarang,” ucap dia. Saat ini Rizki hanya ingin menghabiskan stok kaset yang tersisa karena semakin sepi.

Rizki berencana untuk menutup separuh toko kasetnya itu. Sementara sebagian toko kaset masih buka, sebagian akan dibuka warung makan dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya