SOLOPOS.COM - Rektor UII Nandang Sutrisna (kiri) menyerahkan cinderamata kepada salah satu narasumber workshop penyusunan kurikulum, Jumat (10/11/2017). (Harian Jogja/Sunartono)

Prodi Akuntansi se-Indonesia membahas masalah kurikulum

Harianjogja.com, SLEMANDunia akuntansi yang terus berkembang memaksa Prodi Akuntansi di berbagai perguruan tinggi harus menyesuaikan kurikulum perkuliahan.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Oleh karena itu, Prodi Akuntansi seluruh Indonesia bersama para akuntan menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Program Studi S1 Akuntansi di Aula Utara Gedung Ace Partadiredja Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Depok, Sleman, Jumat (10/11). Pertemuan ilmiah itu untuk menyamakan persepsi kurikulum dalam merespon perkembangan dunia akuntansi.

Ekspedisi Mudik 2024

Rektor UII Nandang Sutrisna menyatakan, era saat ini menjadi waktu yang tepat untuk membahas kurikulum akuntansi. Ia meyakini beberapa perguruan tinggi telah menyelesaikan kurikulum itu untuk menjawab tantangan zaman. Pertemuan itu sekaligus menindaklanjuti perkembangan dunia akuntansi yang perlu direspon akademisi.

Antara lain, adanya International Financial Reporting Standards (IFRS) yang menghendaki dalam pelaporan lebih transparan dan akuntabel. Selain itu, perkembangan di level global dengan adanya skandal terjadi berkaitan dengan akuntansi. “Ini harus direspon oleh akuntansi di kalangan akademisi,” ungkapnya, Jumat (10/11/2017).

Selain itu, tema lain yang harus direspons dengan penyiapan kurikulum adalah, semakin berkembangnya Iptek yang dipakai dalam transaksi bisnis, seperti digital aset, e-commerce tentu membawa dampak baik langsung dan tidak langsung di dunia akuntansi. Kemudian, kasus di tanah air tentang semakin digalakkannya anti korupsi, tetapi praktik korupsi makin canggih sehingga hal itu turut menuntut direspon oleh dunia akuntansi.

“Tidak kalah pentingnya sangat terkenal dengan kertas, panama papers, paradise papers, ini juga sangat penting direspon. Perkembangan ini membawa dampak terhadap akuntansi,” ujar dia.

Ia menambahkan, kurikulum saat ini harus berbasis pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), karena itulah perkembangan yang disampaikan dan kewajiban menerapkan KKNI sehingga forum tersebut menjadi sangat penting. “Didiskusikan tentang profil lulusan akuntansi seperti apa, semua prodi sudah memiliki, namun perlu ada karakteristik yang
disamakan dan ada yang dibedakan sesuai keunggulan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya