SOLOPOS.COM - Kegiatan belajar di salah satu SD di Solo. (Dok./JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim menyebutkan proses pendistribusian buku pelajaran bermuatan kurikulum baru ke sekolah sudah berjalan 80%.

“Buku [buku pelajaran kurikulum baru] memang belum semuanya sampai ke sekolah. Karena apa yang kita pikirkan tidak bisa dilaksanakan di lapangan,” katanya seperti dikutip Antara, Selasa (26/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut diungkapkannya usai membuka dan meninjau pelaksanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 yang berlangsung di Universitas Diponegoro Semarang sebagai tuan rumah.

Menurut dia, sebenarnya lebih gampang apabila proses pengadaan buku pelajaran dilakukan terpusat di Jakarta, mulai pendanaan, tender, dan distribusi melalui pengawasan Kemendikbud.

“Model pengadaan buku, kalau yang lebih gampang itu kan dana di Jakarta, kami tenderkan di Jakarta, tentukan pemenang, dan kirim ke sekolah. Dan itu pasti berada di bawah pengawasan kami,” katanya.

Akan tetapi, mantan Rektor Universitas Andalas, Padang, itu, mengatakan model pengadaan seperti itu pasti akan membuat banyak orang curiga dan menimbulkan fitnah terhadap kementerian.

“Orang pasti curiga, ini kementerian buat kurikulum baru dan buat buku gratis tujuannya agar ada proyek buku. Lalu, Pak menteri dan wamen dapat ‘fee’. Orang pasti beranggapan begitu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya