SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Wacana pengguliran kurikulum baru pada 2013 terus menimbulkan pro dan kontra. Kalangan DPR terang-terangan menunjukkan sikap pesimisnya terkait rencana tersebut. Legislatif menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum membenahi kualitas guru yang menjadi faktor utama keberhasilan kurikulum baru.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Anggota Komisi X DPR Dedi “Miing” Gumelar melihat pemerintah terburu-buru dalam penerapan kurikulum baru itu. Miing menilai kualitas dan kuantitas guru juga belum merata.

Tak hanya kalangan legislator. Sejumlah pembaca Solopos.com pun pesimistis dengan wacana kurikulum baru itu. Evi Mukti Rachmawati menulis tentang kondisi para guru yang harus berganti kurikulum. Menurutnya, masih banyak guru yang kurang memahami kurikulum yang telah ada.

Kini, akan berganti kurikulum baru lagi. Tak hanya itu, Darmianti juga mengulas tak adanya muatan lokal di kurikulum 2013.

Kenapa tidak ada Muatan Lokal Bahasa Daerah di draf kurikulum baru 2013. pada hal bahasa daerah sangat penting untuk dia jarkan kepada generasi muda. terkait dengan pelestarian budaya dan pembentukan karakter anak, sikap sopan santun semuanya terdapat di dalam bahasa daerah. di dalam penjelasan pasal 36 dikatakan. bahasa-bahasa daerah yang dipakai dan dipelihara oleh masyarakat dipelihara oleh negara. keputusan kongres internasional II Di Makassar mengagendakan bahasa daerah akan dijadikan mata pelajaran tersendiri.

Sementara, Dede Juhara mengatakan uji coba kurikulum harus benar benar tersebar dibeberapa provinsi, waktunya pun tak akan cukup 6 bulan, sebab wacana mengganti kurikulum dengan kurikulum 2013 = mengganti seluruh sistem pendidikan, Murid, buku bahan ajar, Guru . Khusus masalah Guru banyak sekali perubahan sistem kepegawaian, Profesionalisme Guru, Tunjangan Guru, dll, Bahkan yg perlu diperhatikan juga adalah nilai nilai kultur lokal ,dan kemajemukan budaya dan agama juga harus diperhitungkan maka lebih baik hati hati dgn rencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya