SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN–Dinas Pendidikan Klaten akan menerapkan Kurikulum 2013 di semua sekolah pada 2014 nanti. Saat ini, pelatihan untuk semua guru dilakukan secara bertahap baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Pantoro, mengatakan pada tahun ajaran 2014/2015 nanti, Kurikulum 2013 akan diterapkan untuk semua sekolah di beberapa kelas. Di tingkat SD, diterapkan di kelas I, II, IV, dan V. Sedangkan untuk SMP akan diterapkan di kelas VII dan VIII, untuk SMA/SMK diterapkan di kelas X dan XI.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara, pada tahun ajaran 2013/2014 ini, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk kelas I dan IV bagi tingkat SD, kelas VII untuk tingkat SMP, dan kelas X di tingkat SMA. Terkait program tersebut, ditunjuk sekolah percontohan. Di Klaten, ada 13 SD, tingkat SMP ada enam sekolah, di tingkat SMA ada lima sekolah, dan SMK ada tujuh sekolah.

“Memang, sekolah yang paling siap ya sekolah percontohan yang sudah menerapkan kurikulum baru itu. Tapi, di tahun ajaran berikutnya, kami berupaya menerapkan kurikulum baru itu di semua sekolah. Nantinya, untuk semester I dibiayai dari BOS [bantuan operasional sekolah], sedangkan pada semester II dibantu DAK [dana alokasi khusus] untuk penyediaan buku pegangan bagi guru dan siswa,” katanya saat dijumpai Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Jumat (29/11/2013).

Menurutnya, dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ini, kesulitan yang masih dihadapi guru berupa patokan angka penilaiannya. Sebab, sistem penilaian dalam kurikulum baru tersebut berbeda dengan sebelumnya karena metode pembelajarannya lebih banyak berada di lapangan dan diskusi.

Selain itu, lanjut dia, untuk mendukung penerapan kurikulum baru di semua sekolah, pemerintah pusat akan melakukan pemerataan guru. Menurutnya, jika ada guru yang sudah besertifikat tetapi nantinya mengajar di bidang yang tidak sesuai dengan sertifikasinya, harus mencari sertifikasi baru.

Terkait hal itu, pihaknya berharap jika ada guru baru yang masuk ke Klaten, sebaiknya dialihkan untuk mengajar di SD. Sebab, ia menyatakan kekurangan guru SD di Klaten masih cukup banyak. “Kami sudah berkoordinasi dengan BKD [Badan Kepegawaian Daerah] untuk usulan pengisian guru SD tersebut. Jadi, kalau ada guru SD dari luar daerah yang ingin mengajar di Klaten, diperbolehkan asal mau mengajar di SD,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya