SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, SLEMAN-SMP Negeri 2 Depok menyiasati keterlambatan pengiriman buku Kurikulum 2013 dengan menyebarkan dokumen softcopy yang telah diterima sekolah kepada para siswa. Cara itu dinilai lebih efisien dibanding fotokopi materi dengan menggunakan dana dari Biaya Operasional Sekolah (BOS).

“Materi softcopy itu kami berikan langsung ke anak-anak. Yang penting, anak-anak bisa terfasilitasi dulu,” kata Kepala SMP Negeri 2 Depok, Murdiwiyono, saat ditemui di kantornya, Kamis (11/9).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan, tidak pernah menyuruh siswanya mengunduh sendiri dari internet karena tidak mau menyusahkan mereka.

Murdi mengaku sengaja tidak memperbanyak materi pembelajaran melalui fotokopi karena keterbatasan dana. Kebutuhan dana pembayaran buku Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Depok mencapai Rp24juta. Dia mengaku masih ada kekurangan Rp14juta dalam anggaran BOS.

“Kalau BOS untuk fotokopi, nanti habis. Lalu bayarnya nanti pakai apa lagi?” ujar dia.

Murdi mengungkapkan terdapat 381 siswa yang menunggu pengiriman buku Kurikulum 2013. Dia mengaku tidak tahu kapan buku sampai. Padahal, bulan depan sudah memasuki masa ujian tengah semester.

“Belum ada info lagi kapan akan dikirim,” ungkapnya. Meski sementara ini pembelajaran tidak terganggu, dia tetap berharap buku Kurikulum 2013 segera dikirim ke sekolah.

Pengiriman buku Kurikulum 2013 pada jenjang SMP memang diakui Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman, Arif Haryono, paling sedikit kemajuannya.

“Baru enam sekolah yang kemarin jadi pilot project, lainnya masih belum,” kata Arif, saat dijumpai Harianjogja.com di kantornya, Kamis pagi.

Arif memaparkan pengiriman buku pada jenjang SMA/SMK baru mencapai 35 persen, sementara pengiriman buku pada jenjang SD sudah tuntas.

“Sesuai petunjuk, sekolah diperbolehkan fotokopi materi. Dananya bisa diambil dari BOS, tapi itu memang menambah pembiayaan,” ucapnya menambahkan.

Dua minggu lalu, Arif mengaku pihaknya sudah mendatangi perusahaan yang bertanggung jawab atas pengiriman buku Kurikulum 2013 di Sleman. Kala itu, ia mengatakan dana telah tersedia di sekolah sehingga pengiriman dapat segera dilakukan. Arif menambahkan saat terakhir kali menagih pengiriman buku, pihaknya diminta menunggu dalam waktu seminggu.

“Tapi ini sudah 10 hari tetap belum ada. Kami coba kontak mereka tapi tidak tersambung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya