SOLOPOS.COM - Sejumlah nelayan diperiksa petugas Puskesmas Wuryantoro dalam program Upaya Kesehatan Kerja (UKK) bagi Kelompok Nelayan Mina Tirta, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, belum lama ini. (Istimewa/Puskesmas Wuryantoro)

Solopos.com, WONOGIRI — Program Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Puskesmas Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, menyasar kepada dua kelompok nelayan di daerah setempat sejak awal 2022. Program tersebut diterapkan sekali dalam sebulan.

Program UKK Puskesmas Wuryantoro diawali dengan petugas mendatangi kelompok nelayan. Terdapat 4-5 petugas yang diterjunkan di dua kelompok nelayan di Wuryantoro. Para petugas terdiri atas dokter, pengemudi, pelayan, hingga laboran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemeriksaan kepada nelayan dilakukan secara gratis.Program UKK ditujukan menekan risiko cedera dan komplikasi penyakit yang jamak diderita nelayan.

“Di Wuryantoro sudah ada lima kelompok nelayan. Kemungkinan, hampir di setiap desa ada tapi warganya bergabung-gabung ke kelompok lain. Tahun ini, kami berfokus di dua kelompok, Mina Tirta dan Nila Sari,” kata Kepala Puskesmas Wuryantoro, Titik Setiyaningsih, kepada Solopos.com, Rabu (31/8/2022).

Di Wuryantoro tak mempunyai pabrik besar seperti di Selogiri atau Ngadirojo. Di sisi lain, mayoritas warga di Wuryantoro bekerja sebagai nelayan dan petani.

Baca Juga: Hasil Tangkapan Ikan Turun, Banyak Nelayan WGM Wonogiri Alih Profesi

“Ada petani sebenarnya tapi tidak bisa semuanya karena kelompok tani itu banyak. Kami belum mampu,” imbuhnya.

Pengelola Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Wuryantoro, Ike Widyastuti, mengatakan mayoritas nelayan menderita hipertensi berdasarkan hasil pemeriksaan selama kurun waktu Januari-Agustus 2022.

Hal itu disebabkan faktor usia dan waktu tidur yang kurang. Rata-rata, usia para nelayan di rentang 18 tahun hingga 65 tahun. Di luar itu terdapat dua nelayan yang berumur 70 tahun.

“Kedua faktor itu saling berpengaruh. Soalnya, pekerjaan nelayan itu kan harus menyesuaikan dengan waktu. Pagi-pagi harus berangkat jam sekian. Kalau waktu tidurnya tidak disesuaikan maka hipertensi rentan terjadi. Bagi nelayan yang menderita hipertensi akan dirujuk ke puskesmas untuk diobati dan didampingi dokter agar penyakitnya tak merembet jadi komplikasi,” ucapnya, Rabu.

Baca Juga: Hasil Tangkapan Ikan di WGM Wonogiri Terus Menurun, Nelayan: Tak Lazim!

Berdasar pendataan hasil program UKK, 9 Agustus 2022, sebanyak 21 dari 30 nelayan yang tergabung dalam Kelompok Mina Tirta mengalami hipertensi. Di sisi lain, sebanyak enam dari 16 nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nila Sari mengalami hipertensi. Mereka telah diberi penyuluhan dan obat agar kondisi itu tak menjadi parah.

Program UKK disambut baik oleh para nelayan Wuryantoro. Pelaksanaan UKK yang dilaksanakan pagi hari dapat menggantikan arisan bulanan Kelompok Nelayan Mina Tirta di malam hari.

“Mereka dapat menyesuaikan kami. Program UKK dilaksanakan setiap pagi,” kata Ike.

Ike berharap Program UKK dapat membantu para nelayan agar terhindar dari risiko cedera dan penyakit komplikasi saat mencari ikan di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

Baca Juga: Lestarikan Ekosistem! 100.000 Benih Ikan Ditebar di WGM Wonogiri

“UKK ini fungsinya memantau dan melayani sehingga risikonya tidak terjadi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya