SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sedikitnya 30% koleksi Lokananta mengalami kerusakan. Koleksinya di antaranya master piringan hitam lagu-lagu dan pidato, serta peralatan rekaman. Kerusakan ini karena tidak ada biaya perawatan.

Kepala cabang Perum PNRI/ Lokananta, Pendi Haryadi mengatakan, pemerintah pusat tidak memberikan anggaran untuk perawatan benda-benda lama itu. “Nol rupiah. Sedikit pun tidak ada,” katanya kepada wartawan, Rabu (7/7).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia menuturkan, Lokananta menyimpan sekitar 50.000 keping piringan hitam yang tertiri dari lagu daerah, lagu perjuangan hingga dokumen negara berupa pidato Presiden Sukarno. Sebagian dari koleksi itu, katanya, telah rusak dan berjamur akibat suhu udara. “Semestinya ada ruang khusus untuk merawat piringan hitam itu, yaitu ruang ber-AC 24 jam,” katanya. Namun karena terkendala biaya, AC hanya dihidupkan saat jam kerja.

Ia berharap Pemerintah Kota Solo ataupun pihak swasta bersedia berinvestasi di Lokananta dengan memanfaatkan benda-benda bersejarah itu. Sementara itu Kabid Seni Budaya sejarah dan Purbakala Disbudpar Kota Solo, Mufti Raharjo, menilai, koleksi Lokananta sangat bernilai dan menjadi salah satu ikon kota Solo. Ia mengungkapkan Lokananta memiliki daya tarik wisatawan yang besar karena koleksi benda musik yang dimilikinya. “Dengan memanfaatkannya, tentu akan jadi lokasi yang menarik untuk dikunjungi,” tambahnya.

m86

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya