SOLOPOS.COM - Pengunjung antre dengan menjaga jarak aman untuk melakukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi saat hendka masuk Solo Paragon Lifestyle Mall, Solo, Minggu (29/8/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Masih kurangnya pemahaman wong Solo terhadap aplikasi PeduliLindungi membutuhkan kerja keras pemerintah untuk menyosialisasikannya. Sosialisasi bisa dilakukan dalam berbagai kesempatan, seperti saat vaksinasi Covid-19 maupun kegiatan-kegiatan lainnya.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, saat diwawancara melalui ponsel, Sabtu (1/9/2021) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada beberapa persoalan yang membuat masyarakat belum ngeh dengan aplikasi PeduliLindungi. Salah satunya tentu kurangnya sosialisasi. Untuk itu hendaknya dilakukan sosialisasi secara masif agar masyarakat semakin sadar menggunakan aplikasi itu,” ujar dia.

Sugeng menilai pemerintah bisa menggandeng semua komponen masyarakat untuk ikut menyosialisasikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Sejauh ini pemerintah belum optimal terkait sosialisasi penggunaan aplikasi itu kepada warganya.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Solo Rendah, DPRD: Saatnya PTM Terbatas di Semua Sekolah

Faktor lain yang membuat masih sedikit warga Solo yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi yaitu apriori masyarakat. Mereka merasa tidak perlu menggunakan aplikasi tersebut lantaran belum ada kepentingan untuk masuk mal maupun pusat perbelanjaan.

“Masih ada keengganan masyarakat. Saya dapat komentar senada beberapa orang, di situasi begini mau ke mal pakai duitnya siapa. Jadi sudah ada apriori lebih dulu dari masyarakat. Mereka abai, merasa tidak berkepentingan untuk mengunduh aplikasi,” kata dia.

Menurut Sugeng, masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar tradisional ketimbang di pasar modern yang prosedurnya berbelit. Mereka cukup memakai masker dan ke pasar mencari barang-barang yang dibutuhkan. Belanja di pasar tak harus memakai aplikasi tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Pulang Kampung, Begini Kondisi Kediamannya di Sumber Solo

“Di tengah pandemi Covid-19 yang membuat daya beli masyarakat menurun. Masyarakat lebih memilih belanja di pasar, tidak perlu pakai aplikasi. Selain harga lebih murah, secara kebebasan menawar lebih leluasa, itu lah,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya