SOLOPOS.COM - Kalakhar BPBD Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budhi Karyanto, (kanan), mengenakan pakaian APD sebelum memulasarakan jenazah secara prokes Covid-19 pada Sabtu (19/6/2021) sore di Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar. (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, KARANGANYAR—Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budhi Karyanto, turun tangan membantu memulasarakan jenazah menggunakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 pada Sabtu (19/6/2021).

Dia mengatakan BPBD Kabupaten Karanganyar kekurangan personel untuk pemulasaraan jenazah Sabtu sore itu. Solopos.com mendapatkan pesan singkat dari Kalakhar BPBD Kabupaten Karanganyar melalui WhatsApp pada Sabtu pukul 16.37 WIB. Kurang lebih, begini isi pesannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Aku meh [Saya akan] terjun langsung memulasarakan jenazah Covid-19 sore ini di Jumantono. Karena keterbatasan personel. Meh melu macul [Akan ikut menggali],” tulisnya.

Saat itu, wilayah Kabupaten Karanganyar sedang diguyur hujan lebat. Beberapa hari terakhir, wilayah Karanganyar hampir sering turun hujan saat sore.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Ganti Rugi Proyek Rel Layang Joglo Solo Belum Jelas, Warga Terdampak Jangan Panik!

Semua Turun Tangan

Satu tim pemulasara jenazah dari BPBD Karanganyar beranggotakan sepuluhan orang. Biasanya, tidak ada kendala saat permintaan bantuan pemulasaraan jenazah. Tetapi, Sabtu sore itu istimewa.

“Sore hingga malam hari ini ada dua pemulasaraan jenazah yang bersamaan sehingga kami kesulitan mengkomunikasikan dengan teman-teman [anggota BPBD maupun sukarelawan lain di derah]. Tim pertama yang sudah berangkat lebih dulu belum selesai bertugas,” kata Sundoro saat berbincang dengan wartawan seusai pemulasaraan.

Sundoro memutuskan turun tangan memulasarakan jenazah lelaki asal Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, 63, sore itu. Dia juga mengajak dua perempuan anggota BPBD, yakni Satgas BPBD, Indhah Hariwati, dan aparatur sipil negara (ASN) di BPBD, Evi Novianti Salawali.

“Siapa yang ada di kantor, kami kerahkan untuk membantu memulasarakan jenazah. Termasuk saya dan dua orang srikandi BPBD Karanganyar. Pas piket pemantauan di kantor. Daripada tidak gerak cepat, kami semua turun tangan,” tutur dia.

Baca Juga: Pengakuan Guru di Karanganyar Setelah Divaksin: Siap Melaksanakan PTM, Tapi..

Sundoro bertugas membantu anggota lain mengangkat peti jenazah dan menguruk. Di sisi lain, Indhah dan Evi menggendong tangki berisi hand sanitizer dan disinfektan. Mereka menyemprotkan cairan itu sebelum dan sesudah pemakaman.

“Jadi perlu kami sampaikan. Ini karena anggota, satgas, dan sukarelawan terbatas sore itu. Juga karena kasus Covid-19 cukup tinggi di Kabupaten Karanganyar beberapa hari terakhir,” ujar dia.

Selain penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 cukup tinggi di Karanganyar, ternyata kasus kematian dengan kondisi suspek maupun terkonfirmasi positif Covid-19 cukup banyak. Solopos.com menghimpun data angka kematian dari akun resmi Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar @dinkeskaranganyar selama tiga pekan terakhir.

Sejak Minggu (30/5/2021) hingga Sabtu (5/6/2021) sebanyak 12 orang meninggal dalam kondisi terkonfirmasi positif Covid-19. Pekan berikutnya, Minggu (6/6/2021) hingga Sabtu (12/6/2021) sebanyak 25 orang meninggal dan dimakamkan secara prokes Covid-19. Pekan ini, mulai Minggu (13/6/2021) hingga Sabtu (19/6/2021) sebanyak 26 orang meninggal.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya