SOLOPOS.COM - Aksi kiper Persis Solo, Ali Budi Raharjo, dalam babak pertama uji coba melawan AT Farmasi di Lapangan Banyuanyar, Solo, Minggu (27/9/2020). Di babak kedua, Ali masuk menjadi stoper menggantikan Susanto. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Tak ada yang meragukan keberanian dan refleks Ali Budi Raharjo di bawah mistar gawang. Diboyong dari Martapura FC musim ini, Ali digadang-gadang menjadi pesaing ketat kiper utama Persis Solo, Sendri Johansah.

Namun apa jadinya jika kiper kelahiran 13 Agustus 1992 itu berganti posisi menjadi stoper? Ya, Ali “dipaksa” menjadi bek tengah saat Laskar Sambernyawa beruji coba melawan AT Farmasi di Lapangan Banyuanyar, Solo, Minggu (27/9/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat laga tinggal tersisa 10 menit, Ali yang berada di pinggir lapangan mendadak dipanggil pelatih Salahudin untuk menggantikan Susanto. Pemain berpostur 183 sentimeter itu pun berduet dengan Oky Derry di jantung pertahanan.

Ekspedisi Mudik 2024

Puluhan Sukarelawan Karangpandan Karanganyar Jalani Tes TB-Paru dan HIV

Tak kagok, beberapa kali Ali melakukan clearance lewat sundulan dengan keunggulan tinggi badannya. Gawang Persis yang dijaga Mauluddin Achyar pun tetap perawan hingga akhir pertandingan. Laskar Sambernyawa unggul 3-0 atas AT Farmasi lewat dua gol Iman Budi Hernandi dan Jujan Seto Prihartanto.

Salahudin memang dibikin pusing dengan stok bek tengah. Bruno Casimir tampak kurang fit dan harus diganti di babak kedua. Golfriedo Agustinus demam sehingga absen berlatih, sedangkan Alaik Sobrina dan Joko Susilo belum kembali ke Solo. Praktis Persis tinggal menyisakan Susanto dan Oky yang sebenarnya bukan stoper murni.

“Mau gimana, pemain yang ada baru 11 [outfield player, tidak termasuk kiper]. Terpaksa saya mainkan Ali sebagai bek karena Susanto sudah main sejak menit awal,” ujar Salahudin saat ditemui Solopos.com seusai uji coba.

Berpindah Posisi

Usut punya usut, menjadi bek tengah ternyata bukan hal baru bagi kiper Persis Solo ini. Ali tak jarang melakoni posisi itu ketika bermain di kampung halamannya di Kabupaten Tapin, Kalimantan Tengah. Tak hanya stoper, Ali ternyata juga pernah menjadi gelandang, sayap kiri dan striker.

“Saya sering ganti posisi kalau main di kampung, untuk melatih fisik saja. Kalau sejak awal jadi kiper kan kurang berkeringat,” ujarnya sambil tertawa.

Untung Banyak dari Jualan APD, Orang Ini Doakan Pandemi Tak Berakhir

Salahudin berharap seluruh pemain bisa berkumpul Senin (28/9/2020) atau hari pertama program latihan normal. Dia menyebut pemain seperti Hapidin, Nanang Asripin, Dedi Tri Maulana dan Alaik Sobrina akan hadir Senin. Pemain asal Jakarta seperti Syahroni, Rishadi Fauzi dan Sansan Fauzi juga dikabarkan segera merapat.

“Kalau trio Papua [Engelberd Sani, Marko Kabiay, Yan Pieter Nasadit] kemungkinan baru Selasa [29/9/2020], masih menunggu tiket. Ya kami inginnya semua bisa cepat kumpul agar program latihan efektif,” ujar pelatih asal Palembang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya