Solo (Solopos.com)--Kinerja Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo menjadi sorotan. Dispertan dinilai belum optimal dalam upaya mengembangkan budi daya bidang pertanian.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Demikian dikemukakan Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Tutik Mari Kariyanti kepada wartawan, Selasa (8/11/2011).
Menurut Tutik, program-program pertanian yang selama ini belum menyentuh masyarakat. Masyarakat beranggapan bahwa pertanian identik dengan keberadaan sawah karena sosialisasi ke masyarakat kurang.
“Harus disadari bahwa sosialisasi saat ini masih minim. Harusnya pertanian mengkover hasil-hasil pertanian yang ada di dalam pertanian masyarakat yang ada. Contohnya banyak pembudidayaan tumbuhan atau tanaman masyarakat yang belum dimaksimalkan,” ungkapnya.
Tutik menilai seharusnya bidang pertanian selain sawah juga bisa menjadi sumber ekonomi rakyat.
“Sayangnya banyak jenis tumbuhan di masyarakat tidak dikembangkan oleh Dinas Pertanian. Umpama ada rambutan yang berbunga terus, tapi tidak berbuah. Nah ini penanganan dinas harus aktif memberikan obat atau semacamnya. Hal-hal semacam ini seharusnya bisa dikembangkan. Dinas seharusnya juga menggandeng ada di kelurahan kalau ada keluhan–keluhan masyarakat. Mohon bisa ditingkatkan karena eman-eman (sayang-red) tanah-tanah yang walau sedikit bisa benar-benar menjadi potensi pertanian,” paparnya.
Di samping untuk gizi keluarga, menurut dia, hasil dan produksi pertanian semacam itu juga menjadi potensi ekonomi rakyat.
(sry)