SOLOPOS.COM - Ilustrasi

BANTUL—Palang Merah Indoensia (PMI) Bantul mengaku masih menemui banyak kendala untuk memenuhi stok kebutuhan darah di wilayah tersebut. Pasalnya peningkatan jumlah permintaan darah belum sebanding dengan pasokan yang masuk ke PMI.

Bagian Administrasi UTD PMI Bantul Fajar Taufik mencontohkan, jika ada satu orang membutuhkan 3 kantong darah sementara hanya 10 kantong yang tersisa, akan diberi 1 atau 2 kantong saja.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sisanya, keluarga itu mencari sendiri. Hal itu harus ditempuh untuk persediaan jika ada orang lain yang membutuhkan,” jelasnya, kemarin.

Fajar menambahkan, pasokan darah yang masuk berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya adalah Pegawai Negeri Sipil yang sering melakukan kegiatan donor darah. Meski begitu, ketersediaan darah masih jauh dari ideal.

Idealnya, jumlah pendonor adalah 2% dari total penduduk Bantul.”Jika PNS yang jumlahnya hingga belasan ribuan rutin mendonor, PMI maupun warga yang membutuhkan darah tidak harus kelabakan mencari pendonor ketika situasi darurat,” imbuh dia.

Fajar menerangkan, pengerahan PNS untuk memenuhi kebutuhan darah sesuai dengan PP No.7/2011 pasal 8 ayat 1, yang mana pemerintah dan pemerintah daerah mengatur pengerahan dan pelestarian pendonor darah untuk menjamin ketersediaan darah. (sun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya