SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita stroke. (FreepiK)

Solopos.com, JAKARTA–Penelitian terbaru mengungkapkan jika orang yang kurang bersosialisasi cenderung berisiko tinggi mengalami stroke dan terkena penyakit kardiovaskular. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Heart, berjudul “Kesepian dan isolasi sosial sebagai faktor risiko penyakit jantung koroner dan stroke: tinjauan sistematis dan meta-analisis studi observasi longitudinal”.

Para peneliti mengatakan bahwa orang dewasa yang memiliki lebih sedikit kontak sosial berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini. “Pengaruh hubungan sosial terhadap kematian sebanding dengan faktor risiko yang sudah mapan, termasuk aktivitas fisik dan obesitas. Namun, dibandingkan dengan pemahaman kita tentang faktor risiko ini, kita tahu lebih sedikit tentang implikasi kesepian dan isolasi sosial untuk etiologi penyakit.” kata studi tersebut sebagaimana dilansir dari Times of India.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Studi tinjauan menemukan bahwa hubungan sosial yang buruk dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kardiovaskular (PJK) sebesar 29% dan peningkatan risiko stroke sebesar 32%. Para peneliti menemukan hubungan antara hubungan sosial yang buruk dan faktor risiko psikososial lainnya, seperti kecemasan dan tekanan pekerjaan.

Baca Juga Plastik dan Minuman Manis Kena Cukai

Para peneliti telah menyarankan bahwa untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, para peneliti harus mempertimbangkan kesepian dan isolasi sosial. Para peneliti mengambil 35.925 catatan untuk penelitian ini.

Studi tersebut mencatat total 4.628 penyakit jantung dan 3.002 kejadian stroke selama periode antara tiga hingga 21 tahun. Meskipun insiden serangan jantung dan stroke meningkat karena isolasi sosial, analisis subkelompok tidak mengidentifikasi perbedaan gender.

Menurut pernyataan resmi American Heart Association, mengenai salah satu studi penelitiannya, “Isolasi sosial dan kesepian dikaitkan dengan sekitar 30% peningkatan risiko serangan jantung atau stroke, atau kematian akibat keduanya.”

Baca Juga Eksplorasi Panas Bumi WKP Gunung Lawu

“Risiko isolasi sosial meningkat seiring bertambahnya usia karena faktor kehidupan, seperti menjanda dan pensiun. Hampir seperempat orang dewasa AS berusia 65 tahun ke atas terisolasi secara sosial, dan prevalensi kesepian bahkan lebih tinggi, dengan perkiraan 22% hingga 47%,” ucapnya juga.

Studi ini juga berfokus pada dampak lockdown, terutama pada usia 18-25 tahun. Nyeri dada atau rasa tidak nyaman, merasa lemah dan pusing, nyeri di kedua lengan atau bahu, sesak napas adalah beberapa gejala umum yang terlihat pada kasus serangan jantung.

Tanda-tanda stroke adalah mati rasa atau kelemahan secara tiba-tiba pada wajah, lengan, dan kaki. Gejala ini terlihat di satu sisi tubuh. Salah satu tanda stroke yang paling khas adalah orang tersebut mengalami kesulitan melihat pada salah satu atau kedua matanya.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Orang Kurang Sosialisasi Rentan Terkena Stroke dan Penyakit Jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya