SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa. (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI—Realisasi Program Pemberian Beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi 2021 senilai Rp12 juta/penerima di Kabupaten Wonogiri hingga awal November ini masih dalam tahap persiapan.

Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait baru akan menentukan mekanisme seleksi pada pekan ini. Sebelum tutup tahun anggaran program harus sudah direalisasikan. Sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Wonogiri mengaku sudah menunggu pendaftaran dibuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono, saat ditemui wartawan seusai berkegiatan di Kantor DPRD Wonogiri, Jumat (29/10/2021), menyampaikan dia bersama Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKOP) sebagai OPD pelaksana program akan rapat membahas mekanisme realisasi program, Senin (1/11/2021) ini.

Baca Juga: Tiga Petuah Agar Air Umbul Langse Boyolali Tak Pernah Kering

Rapat akan membicarakan bisa tidaknya tahapan program dilaksanakan dalam jaringan (daring) atau online. Proses daring untuk mengefektifkan proses seleksi administrasi hingga wawancara. Selain itu untuk meminimalisasi kontak langsung guna mencegah penularan Covid-19 mengingat pandemi belum berakhir.

“Yang jelas Program Beasiswa tahun ini dilanjut. Ini menjadi salah satu program prioritas Bupati di bidang pendidikan,” kata Haryono.

Program tersebut selalu direalisasikan akhir tahun sejak 2016 lalu. Pada tahun-tahun sebelumnya pendaftaran dibuka antara Oktober-November. Sementara, penyerahan beasiswa dilaksanakan akhir Desember.

Baca Juga: Kisah Umbul Langse, Air Muncul Lagi seusai Ritual dengan 17 Macam Bahan

Program 2021 ini awalnya pendaftaran diperkirakan mulai Oktober seperti pada 2020. Namun, hingga akhir Oktober pendaftaran belum dibuka. DKOP baru kali pertama melaksanakan program. Program 2016-2020 dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DKOP).

“Dinas Pendidikan [Disdikbud] tetap akan kami ajak koordinasi. Apakah pelaksanaannya nanti akan melibatkan Dinas Pendidikan lagi atau tidak, itu tergantung kebijakan Bupati. Kalau terlibat lagi Dinas Pendidikan bisa membantu. Dinas Pendidikan sudah punya pengalaman melaksanakan. Data-data penerima beasiswa juga ada di Dinas Pendidikan,” imbuh Haryono.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan anggaran program beasiswa sudah disiapkan. Alokasinya Rp12 juta/penerima atau sama dengan alokasi pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bikers Klaten Pasangi Traffic Warning di Jalan Klaten-Boyolali

Kuota penerima direncanakan 620 penerima. Dari jumlah kuota penerima dan nilai beasiswa tersebut dapat diketahui estimasi kebutuhan anggaran setidaknya Rp7,44 miliar. Anggaran itu belum termasuk dana untuk opersional proses pendaftar dan seleksi yang dilakukan pihak ketiga.

Penerima beasiswa pada 2020 sebanyak 600 mahasiswa. Sesuai ketentuan yang dipedomani sejak 2019, mahasiswa penerima beasiswa pada tahun sebelumnya bisa kembali menerima beasiswa pada tahun selanjutnya selama masih memenuhi syarat. Penentuan penerima beasiswa lanjutan berdasar hasil verifikasi OPD terkait.

“Berapa pun anggaran untuk mencerdaskan anak bangsa bagi saya enggak masalah. Kalau anggarannya Rp10 miliar pun bukan jadi persoalan. Pendaftaran program mungkin bisa dimulai Oktober mendatang. Kuota untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu akan diperbanyak,” ucap lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Baca Juga: Nihil Penularan Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka di Wonogiri Berlanjut

 

Penuhi Tantangan

Bupati menyebut dilanjutkannya program beasiswa tahun ini tak terlepas dari usaha mahasiswa penerima beasiswa 2020 dalam memenuhi tantangan. Dia menilai setelah diberi peringatan keras mereka yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) itu mampu memberi kontribusi nyata.

Mereka secara terorganisasi terlibat langsung dalam program yang dijalankan organisasi perangkat daerah (OPD) maupun pemerintah desa.

Program itu seperti verifikasi dan validasi data warga miskin yang merupakan program Dinas Sosial (Dinsos), pemutakhiran data berbasis Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) desa yang dijalankan seluruh pemeritnah desa, membantu dalam proses vaksinasi di berbagai tempat, dan kegiatan lainnya.

Baca Juga: Terjebak Eceng Gondok Rawa Jombor, Seorang Pemancing Tenggelam

Sebelumnya, saat acara seremonial penyerahan beasiswa pada Desember 2020 lalu, Bupati mengancam akan menghentikan program tahun selanjutnya. Menurut dia, selama direalisasikan sejak 2016 para penerima beasiswa belum memberi kontribusi nyata pada pembangunan daerah.

Mahasiswa asal Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Saiful Rohmadani Setyoadi, 21, mengaku ingin mendaftar sebagai penerima beasiswa 2021. Mahasiswa semester V jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu sudah mengecek di website tempat pendaftaran program 2020 dibuka tetapi belum ada informasi.

“Saya penerima beasiswa 2020. Saya mau mendaftar lagi tahun ini, siapa tahu bisa menerima lagi. Beasiswa yang saya terima sudah saya pakai untuk membayar UKT [uang kuliah tunggal] hampir Rp3 juta/semester, membeli buku, dan buat tambahan membeli laptop,” ulas Saiful.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya