SOLOPOS.COM - Penampilan siswa SMK Negeri 8 dalam pentas ketoprak dengan lakon Sahid Sunan Kalijaga di Auditorium sekolah, Kamis (11/10/2012) malam.(JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Penampilan siswa SMK Negeri 8 dalam pentas ketoprak dengan lakon Sahid Sunan Kalijaga di Auditorium sekolah, Kamis (11/10/2012) malam.(JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Pentas Ketoprak Sabda Budaya berjudul Sahid Sunan Kalijaga, Kamis (11/10/2012), di Auditorium SMKN 8 Solo dibuka dengan adegan percakapan sejumlah rakyat di Dusun Sawalan. Kisah yang mengangkat tentang keteguhan Sunan Kalijaga atau Raden Sahid menjaga amanah itu lalu dilanjutkan hingga berakhir pada adegan ke tiga belas saat Sunan Kalijaga bertemu dengan para santri-santrinya.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Menyadur kisah tentang sejarah Sunan Kalijaga yang juga membawa misi keagamaan, pentas ketoprak yang diperankan sebanyak 25 murid kelas X, XI dan XII SMK N 8 Solo ini juga sarat unsur religi. Seperti adegan ketika Sahid tengah membaca Al-Quran dan saat  ia berdakwah kepada masyarakat di sejumlah wilayah yang ia singgahi.

Tak hanya sarat pesan religi, pentas ketoprak malam itu juga berisi sejumlah sindiran terhadap petinggi bangsa yang mereka nilai mulai menyelewengkan amanah. Petinggi-petinggi bangsa mulai kekurangan sosok yang benar-benar mau menggagas kondisi negaranya. “Hla karena itu saya gambarkan lewat si Sahit. Seorang pemuda yang berniat menghancurkan semua pejabat yang tak sehat di wilayahnya,” ucap sang sutradara, Sarmadi Sabdho Utomo saat berbincang dengan Solopos.com, seusai pentas, Kamis malam.

Ketoprak yang seluruhnya memberikan gambaran tentang perjalanan Sahit menjadi Wali Songo itu digelar selama hampir dua jam. Diiringi alunan gamelan yang juga ditabuh murid SMA setempat, pentas malam itu ditonton ratusan  pasang mata yang hadir. Termasuk orangtua murid dan warga sekitar sekolahan.

Samardhi yang juga sebagau guru pedhalangan ini menguraikan sebelum pentas di auditorium sekolahnya, para siswa yang tergabung dalam Kethoprak Sabda Budaya ini juga pernah tampil dengan judul yang sama di Joglo Sriwedari. “Pentas di sekolahnya sendiri, agar siswa bisa lebih semangat dan sebagai apresiasi untuk mereka,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya