SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Daftar tunggu peserta transmigrasi di DIY saat ini mencapai 2.000 Kepala Keluarga (KK). Jumlah tersebut dianggap tak sebanding dengan jumlah kuota yang terbilang minim.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnkaertrans) DIY, Untung Sukaryadi mengatakan, jumlah daftar tunggu tersebut tiap tahun terus bertambah lantaran banyak pendaftar baru. Dari total 2.000 daftar tunggu, Kabupaten Bantul diketahui paling banyak peminat, sekitar 30% dari total kuota. Lainnya merata untuk wilayah di tiga kabupaten dan satu kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adapun jumlah daftar tunggu tersebut menurutnya tak sebanding dengan kuota transmigrasi yang diberikan Pemerintah Pusat untuk DIY yang rata-rata hanya 300-an KK per tahun. “Jelas enggak sebanding dengan kuota, tiap tahun itu rata-rata sama 300-an,” terangnya, Jumat (27/1).

Ia mencontohkan, tahun ini kuota transmigrasi untuk DIY hanya sebanyak 325 KK dan harus dibagi untuk lima wilayah. Ratusan KK tersebut biasanya baru akan diberangkatkan pada akhir tahun setelah urusan legalitas lahan yang akan ditempati serta kondisi lainnya di lapangan siap.

Program transmigrasi menurut Untung memang masih menjadi primadona bagi warga miskin Jogja yang ingin meningkatkan taraf hidupnya. Terbukti dengan membludaknya jumlah daftar tunggu.

Terpisah, Anggota Komisi D DPRD DIY, Arif Rahman Hakim menilai, banyaknya daftar tunggu peserta transmigrasi menandakan masih banyak warga miskin DIY yang belum tertangani. Ia mengkritik pemerintah agar tak hanya mengandalkan program transmograsi untuk mengentaskan kemiskinan namun juga membidik atau fokus pada program lainnya.(HARIAN JOGJA/Bhekti Suryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya