SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan pertanian

Solopos.com, WONOGIRI -- Ketersedian pupuk di Wonogiri untuk kebutuhan masa tanam I dipastikan tercukupi. Jika suatu daerah terjadi kelangkaan, maka akan dilakukan realokasi antarkecamatan.

Pada awal Oktober 2020, sebagian wilayah Wonogiri telah diguyur hujan. Bahkan, petani di wilayah Wonogiri selatan, seperti Kecamatan Paranggupito dan sebagian Kecamatan Giritontro sudah mulai menanam palawija atau holtikultura.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri, Safuan, mengatakan pada Agustus telah dilakukan evaluasi terkait ketersediaan pupuk di wilayah Wonogiri.

Update Covid-19 Wonogiri: Positif Tambah 6, Meninggal 1, Sembuh 9

Hasil evaluasi saat itu menyebutkan bahwa di Wonogiri berpotensi terjadi kelangkaan pupuk. Diprediksi, ketersedian pupuk hingga Desember 2020 kurang atau tidak mencukupi. Kondisi itu menggerakkan pemerintah kabupaten untuk melakukan upaya pergeseran kuota pupuk antarkecamatan.

"Kami lakukan realokasi pupuk antar kecamatan. Untuk realokasi pupuk antar kecamatan di tingkat kabupaten itu masih bisa. Maka kami lakukan," kata dia saat dihububgi Solopos.com, Jumat (9/10/2020).

Selain itu, lanjut dia, Pemkab Wonogiri mengusulkan penambahan pupuk bersubsidi ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah. Pada pekan lalu pupuk yang diusulkan itu sudah turun.

Wonogiri mendapat tambahan pupuk sebanyak 9.011 ton. Dengan rincian tambahan 6.500 ton pupuk urea, 1.295 ton pupuk SP36 dan 1.216 ton pupuk ZA. "Dengan penambahan itu, alokasi pupuk pada 2020 lebih banyak dibanding 2019. Padahal sebelumnya alokasi pupuk banyak 2019," ungkap dia.

Alokasi

Pada 2019, alokasi pupuk sebanyak 56.026 ton. Pada 2020, sebanyak 52.774 ton. Setelah ada penambahan, pada 2020 alokasi pupuk menjadi 61.785 ton. Pupuk subsidi itu terdiri dari Urea, SP36, ZA, NPK dan Organik.

Adanya penambahan pupuk itu, lanjut dia, diprediksi mencukupi sampai Desember. Sehingga pupuk untuk masa tanam satu di Wonogiri dipastikan cukup. Jika di suatu kecamatan masih terjadi kekurangan pupuk, maka sistem realokasi antar kecamatan akan dilakukan kembali.

Doni Monardo Resmikan Rumah Sakit Covid-19 di Biak

"Kalau dilihat dari wilayahnya, Kecamatan Pracimantoro itu butuh pupuk banyak. Karena terdapat 18 desa. Jika dari luasan lahan itu, Kecamatan Selogiri juga butuh pupuk banyak," kata dia.

Terkait pendistribusian pupuk, menurut dia, saat ini sudah dimulai, namun belum begitu banyak. "Pada akhir Oktober ini hingga November pupuk yang disalurkan nanti cukup banyak," kata Safuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya