SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikamdari. (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Temanggung dalam tiga tahun terakhir terus menyusut. Kenyataan memprihatinkan itu diungkapkan Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikamdari.

Harnani di Temanggung, Senin (13/1/2020), mengatakan sebelumnya kuota pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Temanggung selalu di kisaran 22.000 ton-24.000 ton setiap  tahun. Kemudian pada 2018 berkurang menjadi sekitar 20.000 ton, selanjutnya tahun 2019 kuota pupuk berkurang lagi menjadi 18.000 ton, dan di tahun 2020 ini kuota pupuk bersubsidi hanya mencapai sekitar 15.000 ton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kuota pupuk bersubsidi berkurang karena harga produksi pupuk di pabrik makin lama makin naik, sementara nilai subsidi dari APBN tetap, jadi otomatis formulasinya makin lama makin berkurang," Harnani.

Ia menuturkan atas kondisi berkurangnya kuota pupuk bersubsidi tersebut, diprediksi petani akan mengalami kekurangan pupuk. Harnani menyampaikan seringkali petani juga menggunakan pupuk secara berlebihan, tidak sesuai rekomendasi yang diberikan dinas pertanian, sehingga pupuk menjadi kurang.

Menurut dia, sebagian petani masih memupuk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan rekomendasi pemupukan tanaman. "Misalnya petani punya lahan 1 ha, biasanya direkomendasikan 250 kg pupuk urea, namun petani kadang kalau tidak 500 kg tidak merasa cukup," katanya.

Padahal, katanya jumlah pupuk banyak tidak berpengaruh ke produksi. Dalam pemupukan yang penting berimbang kadar N dan P. "Tetapi banyak orang menganggap pupuk ZA untuk tanaman tembakau kadarnya harus lebih banyak, kemudian untuk tanaman padi pupuk urea lebih banyak. Padahal, dalam memupuk tanaman mestinya kadar N, P maupun ZA seimbang akan lebih efektif untuk pertumbuhan karena masing-masing mendapat bagian, untuk akarnya dan untuk vegetatifnya," katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya