SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi gas elpiji 3 kg. (Bisnis.com)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Menjelang Bulan Puasa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo belum berencana mengajukan tambahan kuota harian elpiji 3 kilogram ke Pertamina. Sejauh ini, tingkat permintaan elpiji 3 kg di tingkat pengecer masih normal.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Sukoharjo, Bambang Pujiana, E.W., mengatakan telah berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo dan agen elpiji 3 kg di Sukoharjo terkait stok epliji 3 kg menjelang Bulan Puasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lantaran permintaan masih normal kuota harian elpiji 3 kg belum ditambah. "Saat ini, masih normal. Namun, saya belum bisa memastikan apakah ada tingkat permintaan elpiji 3 kg melonjak atau tidak saat Bulan Puasa," kata dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Korsleting Saat Ngecas Baterai Sepeda Listrik, Rumah Warga Weru Sukoharjo Terbakar

Alokasi kuota harian elpiji 3 kg sebanyak 28.000 tabung. Apabila tingkat permintaan melonjak tajam segera dilakukan penambahan kuota harian elpiji 3 kg sebesar tiga persen-lima persen. Hal ini dilakukan untuk meredam tingginya tingkat permintaan.

Pada bulan puasa 2020, tingkat permintaan elpiji 3 kg cenderung normal. Kondisi ini terjadi hingga setelah perayaan Lebaran.

"Pemerintah melarang kaum boro atau perantau untuk pulang kampung pada Lebaran 2020. Nah, kemungkinan mereka pulang kampung pada Lebaran tahun ini," ujar dia.

Baca juga: 2 Kakek Sebatang Kara Ditemukan Meninggal di Sukoharjo, Satu Kondisinya Membusuk

Bambang bakal memantau kondisi lapangan secara rutin selama Bulan Puasa dan menjelang Lebaran. Hal ini untuk memastikan ketersediaan elpiji 3 kg di setiap agen dan pengecer. Dia berharap masyarakat tak kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg saat Rmadan.

Di Sukoharjo, terdapat 14 agen elpiji 3 kg yang tersebar di 12 kecamatan.

"Elpiji 3 kg menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Apalagi, saat Bulan Puasa, masyarakat membutuhkan elpiji 3 kg untuk memasak beragam menu hidangan buka puasa," papar dia.

Seorang pengecer elpiji 3 kg di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Supardi, memperkirakan kebutuhan elpiji 3 kg melonjak saat Bulan Puasa. Para perantau bakal pulang ke kampung halaman. Sebagian perantau mengurungkan niat untuk pulang kampung pada Lebaran 2020 akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Sukoharjo Turun Rp10.000/Kg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya