SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, SLEMAN – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V Jogja menilai Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) masih setengah hati dalam mengangkat perkembangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), khususnya di DIY.

Aptisi V Jogja juga menganggap Dirjen Dikti hanya menjadikan PTS sebagai anak tiri lantaran perhatian yang diberikan kontras dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ketua Aptisi Jogja, Kasiharno membeberkan kuota beasiswa bidik misi dan mekanisme penerimaan mahasiswa baru menjadi aspek menonjol di balik realita pilih kasih yang diterapkan pemerintah terhadap PTS.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia memperlihatkan fakta, selama ini jumlah kuota bidik misi dari Dikti terhadap PTS di Jogja jumlahnya sangat minim sekali. Dari 107 kampus swasta yang aktif, jatah kuota beasiswa bidik misinya hanya 121. Kontras dengan jatah untuk tiga kampus berpelat merah yang ada di Jogja. Jatah beasiswa untuk satu kampus saja jumlahnya mencapai ribuan.

“Dengan kuota yang hanya 121 maka tidak semua PTS mendapatkan jatah beasiswa. Bahkan kampus besar seperti Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pun cuma punya jatah di bawah 10,” papar Kasiyarno, Senin (30/6/2014).

Kasiyarno menjelaskan pencapaian akreditasi PTS menjadi alasan minimnya kuota bidik misi yang diberikan. Dalam pemberian beasiswa Dikti salah satu persyaratan adalah sasaran yang akan diberikan beasiswa harus terakreditasi A. Dari fakta itu jelas akan melemahkan sejumlah PTS. Pasalnya, mayoritasi program studi PTS di Jogja ini baru terakreditasi B.

PTS selama ini juga intensif dalam mengupayakan peningkatan akreditasi. Tapi tetap saja selalu mental. Minimnya tenaga pengajar bergelar doktor menjadikan kendala utama PTS untuk meningkatkan akreditasinya.

Kasiyarno juga menyoroti mekanisme penerimaan mahasiswa baru di PTN. Menurut dia, beragam jalur masuk PTN mengakibatkan jumlah mahasiswa baru di PTS selalu fluktuatif setiap tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya