SOLOPOS.COM - BERANGKAT--Rombongan Komisi II dan Komisi IV DPRD Sukoharjo masuk ke bus yang akan mengangkut mereka ke Bandara Juanda Surabaya, Selasa (24/5). Dari Bandara Juanda, mereka akan terbang ke Sulawesi Selatan. (JIBI/SOLOPOS/Hanifah Kusumastuti)

Sukoharjo (Solopos.com) – Anggota DPRD Sukoharjo kembali melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke luar Pulau Jawa. Kunker ke luar Pulau Jawa untuk kali kedua di 2011 ini menyedot anggaran APBD senilai kurang lebih Rp 370 juta.

BERANGKAT--Rombongan Komisi II dan Komisi IV DPRD Sukoharjo masuk ke bus yang akan mengangkut mereka ke Bandara Juanda Surabaya, Selasa (24/5). Dari Bandara Juanda, mereka akan terbang ke Sulawesi Selatan. (JIBI/SOLOPOS/Hanifah Kusumastuti)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berbeda dengan Kunker sebelumnya, kali ini empat Komisi di DPRD Sukoharjo berangkat secara bergantian. Penjadwalan keberangkatan dibagi dalam dua kelompok. Komisi II dan Komisi IV mulai berangkat lebih dahulu ke Sulawesi Selatan, Selasa (24/5). Sedangkan Komisi I dan Komisi III dijadwalkan melakukan Kunker ke Kalimantan Selatan, 7-11 Juni mendatang.

“Untuk Komisi II dan Komisi IV akan kembali ke Sukoharjo, Sabtu (28/5) nanti. Masing-masing komisi akan mengunjungi dua tempat,” papar Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Ardi Parastyo saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa.

Ardi yang ikut rombongan Kunker bersama Komisi II menambahkan, seluruh anggota Komisi II lebih dahulu mengunjungi Kabupaten Gowa di Sulawesi Selatan. Selanjutnya mereka akan melanjutkan Kunkernya ke Kota Makasar. Sementara untuk Komisi IV akan berangkat ke Kabupaten Maros dan Kota Makasar. “Untuk di Kabupaten Gowa, kami akan mengunjungi Pemkab. Sedangkan di Makasar, kami akan kunjungi DPRD Kota Makasar,” lanjut Ardi.

Agenda Kunker DPRD ke luar Pulau Jawa kali ini, bukan atas dasar untuk pembahasan rencana peraturan daerah (Raperda). Ardi mengungkapkan, studi banding DPRD ke Sulawesi Selatan untuk melihat program-program pemerintahan di sana. Untuk Komisi II akan menilik perkembangan pertanian, penataan anggaran daerah, serta penataan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), khususnya untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Faktanya di sini (Sukoharjo-red), beberapa kali musim tanam petani mengalami gagal panen. Karena menurut rekomendasi dari berbagai pihak, pertanian di Kabupaten Gowa cukup berhasil,” jelas Ardi saat disinggung mengenai urgensi Sukoharjo sebagai daerah lumbung beras untuk studi banding tentang pertanian ke Gowa.

Sementara ketika disinggung aturan kegiatan pada jam kosong di sela-sela Kunker, Ardi mengatakan setiap anggota DPRD tidak perlu diberi imbuan lagi. Masing-masing anggota DPRD sudah diberi kepercayaan agar melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur.

“Untuk soal yang ke Singapura kemarin (nglencer ke Singapura saat Kunker ke Batam-red), sudah diakui dan dipertanggungjawabkan. Uang saku selama dua hari dua malam, untuk anggota Komisi II yang ikut ke Singapura telah dikembalikan karena hari itu dianggap tidak ada lagi kegiatan resmi,” tutur Ardi.

Terpisah, Kabag Keuangan Sekretariat Dewan (Setwan) Sukoharjo, Sriyono menyatakan Kunker anggota Komisi II dan Komisi IV ke Sulawesi Selatan tersebut menyedot anggaran sekitar Rp 185 juta. Masing-masing anggota DPRD mendapatkan jatah sekitar Rp 9 juta, termasuk biaya transportasi dan akomodasi.

“Untuk Komisi I dan Komisi III nanti, kurang lebih sama biayanya. Jadi kalau ditotal, Kunker kali ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 370 juta. Pengeluaran anggaran ini sudah disesuaikan dengan indeks perjalanan dinas DPRD,” papar Sriyono.

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya