SOLOPOS.COM - Ilustrasi kunker DPRD (Dok/JIBI)

Kunker Klaten, seluruh camat yang berjumlah 26 orang berangkat ke Lombok untuk studi banding.

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 26 camat di Klaten pergi ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa-Kamis (18-20/10/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rombongan camat se-Kabupaten Bersinar itu hendak studi banding ke Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram yang dinilai memiliki karakteristik sama dengan Klaten.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, rombongan camat berangkat ke NTB menumpang pesawat, Selasa pagi. Studi banding tersebut sudah diagendakan sejak beberapa pekan lalu.

“Pak camat tidak ada di kantor. Mulai hari ini [kemarin], semua camat di Klaten sedang studi banding ke NTB,” kata seorang pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu kecamatan di Klaten bagian utara yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui Solopos.com, Selasa (18/10/2016).

Selama ditinggal camat studi banding, urusan pemerintahan dan pelayanan publik diserahkan ke sekretaris kecamatan (sekcam) masing-masing.

Ketua Paguyuban Camat Klaten, Pri Harsanto, mengatakan kepergian seluruh camat ke NTB dalam rangka studi banding ke Pemkot Mataram. Beberapa hal yang ingin dipelajari saat studi banding ke pulau yang menawarkan destinasi wisata alam itu, di antaranya penyelanggaraan pemerintahan kecamatan, inovasi pelayanan publik di tingkat kecamatan, dan peran camat dalam pemberdayaan masyarakat serta potensi wilayah.

“Dalam hal penyelenggaraaan pemerintahan kecamatan untuk mengetahui implementasi kelurahan sebagai bagian dari satuan kerja perangkat daerah [SKPD], kewenangan apa saja yang diberikan wali kota terhadap camat, kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan, bagaimana meningkatkan pendapatan asli daerah [PAD] yang terkait dengan intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),” kata Pri Harsanto.

Saat disinggung alasan memilih NTB, camat Kemalang tersebut mengatakan karakteristik Klaten hampir mirip dengan NTB. Sedangkan soal anggaran, Pri Harsanto tak memerinci anggaran untuk studi banding tersebut.

“Untuk anggaran menggunakan anggaran perjalanan dinas di masing-masing SKPD,” kata dia.

Anggota Komisi I DPRD Klaten, Sunarto Yoso Suparno, mengaku sudah mengetahui studi banding camat ke NTB. Saat ditanya alasan utama pemilihan studi banding, Sunarto mengaku tak tahu-menahu.

“Program kerja itu sudah ada di masing-masing SKPD. Yang jelas, anggarannya memang dari APBD Klaten,” kata Sunarto Yoso Suparno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya