SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA–Wakil Sekretaris FPD DPR Achsanul Qosasi menilai sudah sepantasnya kunker DPR ke luar negeri distop dulu. Karena pengaturan kunjungan kerja berbiaya mahal ini belum jelas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kunker LN itu harus selektif, sebaiknya untuk sementara kita stop dulu, kita buat suatu mekanisme dan persyaratan yang selektif dan akuntable. Saya masih kurang sreg dengan sistem saat ini,”kritik Achsanul yang juga anggota Komisi XI DPR ini, Jumat (7/9/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Aturan yang sangat longgar ini yang membuat anggota DPR menyempatkan diri berwisata di sela-sela kunker. Tak heran anggota Baleg yang sedang kunker di Jerman masih sempat menyusuri sungai jernih di Copenhagen dengan perahu wisata.

Aturan yang tidak jelas bahkan membebaskan anggota DPR membawa keluarganya ke luar negeri. Anggota DPR juga tak tertib selama kunjungan, beberapa sengaja datang belakangan untuk menghemat uang saku.

“Dimana diperbolehkan membawa keluarga, berangkat dan pulangnya boleh tidak bersama-sama. Ada yang datang belakangan di hari terakhir, bahkan ada yg hanya datang dihari pertama,”katanya.

Dan yang paling pokok adalah mekanisme pertanggungjawaban yang tak jelas. Memungkinkan anggota DPR berangkat diam-diam dan pulang tanpa pertanggungjawaban kepada rakyat. Inilah pentingnya evaluasi kunker selama moratorium kunker DPR ke luar negeri diterapkan nanti.

“Mekanisme pertaggungjawabannya juga tidak jelas, apa yang didapat dan bagaimana mempertanggungjawabkannya ke publik. Sebaiknya kita rumuskan dulu juklak dan juknisnya, termasuk juga kunker dalam negeri. Agar kita sebagai aggota DPR ini satu suara dalam menyikapi setiap kunker yang akan dilakukan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya