SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Reuters)

Solopos.com, SUKOHARJO–Komisi IV DPRD Sukoharjo mengklaim berhasil mendapat banyak pelajaran atau ilmu berharga selama melakukan kunjungan kerja (kunker) di Pulau Dewata (Bali).

Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Nurdin, saat ditemui wartawan, Senin (24/2/2014), mengatakan, rombongan legislator Komisi IV DPRD Sukoharjo tiba di Pulau Dewata pada Rabu (19/2/2014) sekitar pukul 19.30 Wita. Lantaran sudah malam, rombongan langsung beristirahat di Hotel Eden, Kuta.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Esok harinya, Kamis (20/2/2014), rombongan Komisi IV berangkat ke Kota Denpasar dalam rangka kunjungan ke Dinas Pendidikan Kota Denpasar. Dalam kunjungan tersebut, Komisi IV tertarik sistem sekolah online yang diterapkan di jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Nurdin yang merupakan penanggung jawab Komisi IV, mengatakan, seluruh sekolah di Kota Denpasar sudah menggunakan sistem online. Menurut dia, sistem tersebut membuat orang tua atau wali murid dapat memantau setiap kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Sebab setiap kegiatan di sekolah terekam melalui kamera CCTV dan ditayangkan secara live melalui internet. Tidak hanya itu, setiap sekolah menerapkan model absensi menggunakan deteksi wajah. “Model absensinya pakai wajah, setiap hari,” ujar Nurdin bersemangat.

Selain KBM, orang tua siswa dapat mengakses data administrasi sekolah termasuk pembayaran SPP, penilaian dan daftar absensi di website sekolah melalui layanan internet. “Model seperti ini bagus sekali, orang tua bisa memantau intensif kegiatan sekolah,” imbuhnya.

Menurut Nurdin, rombongan Komisi IV juga tertarik dengan keberadaan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus di Denpasar. Sekolah hasil kerja sama dengan UNESCO tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dengan basis pendidikan sesuai minat dan bakat.

“Sekolah tingkat SD tersebut di bawah pengelolaan Dinas Pendidikan Kota Denpasar. Sekolah ini berbasis alam, setiap siswa diarahkan sesuai bakat, misalnya musik, budaya atau seni. Di Denpasar kami juga tertarik kebijakan program sekolah inklusi,” terang Nurdin.

Sedangkan pada Jumat (21/2), rombongan Komisi IV melihat Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Temesi, Kabupaten Gianyar. Nurdin menjelaskan, pengolahan sampah di tempat tersebut sangat baik. Sebab sampah dipilahkan antara jenis organik dengan non organik.

Sampah nonorganik dijual, sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos untuk pertanian. Dalam sehari, sampah organik bisa diproses menjadi pupuk kompos sebanyak 30-40 ton.

“Luas TPAS Temesi 2,4 hektare. Pemkab yang sediakan lahan,” jelasnya.

Setelah melihat TPAS Temesi, rombongan Komisi IV menengok RSUD Kabupaten Klungkung. Menurut Nurdin, poin menarik dari kunjungan tersebut yakni adanya subsidi daerah sebesar Rp10.000 per orang bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kelas III.

Sedangkan anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo, Giyarto, mengakui banyak hal positif yang didapat dari kunker di Bali. Namun menurut dia hasil kunker tersebut perlu dikaji ihwal bisa atau tidaknya diterapkan di Sukoharjo. “Utamanya dari aspek manfaat dan kemampuan anggaran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya