SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok)

Harianjogja.com, JOGJA-Setiap orang memiliki pandangan berbeda perihal kunjungan kerja (kunker) anggota dewan. Adapun, Dharma Setyawan, anggota Dewan DIY dari Partai Gerindra menilai kunker merupakan kegiatan pemborosan.

Dharma berani berjanji akan mengurangi kegiatan kunjungan kerja (kunker). Sebab menurut Sekretaris Gerindra DIY yang ditunjuk sebagai bagian dari pimpinan Dewan ini kunker tidak sekadar pemborosan anggaran negara, tetapi juga dapat mengurangi produktivitas anggota Dewan.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Karena dengan pergi sebenarnya barangkali bisa dimanfaatkan untuk produktif kalau di kantor. Karenanya, saya punya kencenderungan untuk mengurangi kunker,” ujarnya Senin(8/9/2014).

Apalagi dengan banyaknya peninggalan pekerjaan rumah dari Dewan periode sebelumnya berupa Perdais, menurut dia, anggota Dewan baru semestinya dapat memaksimalkan waktunya untuk menyelesaikannya dengan secepat- cepatnya. Toh perdais tersebut mempunyai dampak yang besar bagi pembangunan di DIY dengan menggunakan dana keistimewaan.

Dharma menegaskan kegiatan kunker itu harus dipilah mana yang memang mendesak, sehingga di lain pihak kunker dilaksanakan tidak sekadar juga untuk memaksimalkan penyerapan anggaran di Sekretariat Dewan.

“Maksudnya penyerapan anggaran adalah pada program yang besar bukan karena untuk seperti itu (kunker),” katanya.

Harianjogja.com mencatat, kegiatan kunker di DPRD biasanya melonjak pada akhir masa jabatan anggota Dewan. Dalam laporan hasil kerja DPRD DIY Periode 2004-2009, Komisi A yang tadinya di 2007 hanya melakukan enam kali kunker pada 2008 melonjak menjadi delapan kali kunker komisi dan pendampingan mitra kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya