SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau Dusun Sumber, Desa Klakah, Kecamatan Selo, Jumat (6/11/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Gubernur Jawa Tengah Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta masyarakat di lereng Gunung Merapi tidak panik dengan kondisi saat ini. Meski begitu dia mengimbau masyarakat tetap siaga. Sementara sosialisasi mengenai peningkatan status aktivitas Gunung Merapi terus dilakukan di tengah masyarakat.

Di Boyolali, Gubernur Jateng itu meninjau Dusun Sumber, Desa Klakah, Kecamatan Selo, Jumat (6/11/2020). Ganjar Pranowo memantau tiga lokasi yang berada di lereng Gunung Merapi. Selain Boyolali, dia juga meninjau wilayah Klaten dan Magelang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Insyaallah di sini [Selo, Boyolali] aman. Tapi karena ini masuk ring sangat dekat, tetap siaga. Sebab tadi penjelasan dari pengamat Merapi, tiap hari menggembung sudah 10 sentimeter, selama tiga hari ini. Tapi masyarakat tidak perlu panik. Kami tahu persis masyarakat di sini sudah terbiasa dengan kondisi itu. Nanti dari pemerintah, kepala desa, TNI, Polri, semuanya siaga,” kata dia kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).

Mengeluh Sakit, Wanita Grobogan Meninggal di Pasar Nglangon Sragen

Dia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti perintah kepala desa (kades) masing-masing. “Tetap tenang, ikuti perintah pak kades. Nanti kades yang akan mendapatkan informasi. Insyaallah nanti semua TNI, Polri siaga, sehingga nanti semua bisa melewati dengan tenang. Siapkan saja barang-barang berharganya, kumpulkan,” kata dia.

Sementara itu persiapan di wilayah rawan bencana di Boyolali telah dilakukan. Sekretaris Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Neigen Achtah Nur Edy Saputra, mengatakan belum lama ini Pemerintah Desa Tlogolele dan tim siaga desa telah melakukan koordinasi.

“Saat itu tim siaga desa baik dari Dusun Takeran, Stabelan, dan Belang, sudah kami instruksikan kelompok rentan untuk menyiapkan surat penting dan barang berharga untuk dikemas menjadi satu. Jika sewaktu-waktu terjadi dan harus berpindah, semua sudah siap,” kata dia, Jumat.

Tempat Penampungan

Untuk kesiapan lainnya, saat ini di tempat penampungan pengungsi sementara [TPPS] Desa Tlogolele juga sudah disiapkan peralatan dapur dan sebagainya. “Untuk armada pengungsian, kami kemarin sudah minta data ke kadus. Bagi masyarakat yang mempunyai armada, mereka sudah siap untuk mengangkut tetangga atau sanak saudara,” jelas dia.

Sementara untuk langkah lebih lanjut, pihaknya masih menunggu pengarahan dari pemerintah. Dia mengaku sudah terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Hingga Jumat siang belum ada arahan untuk evakuasi, meskipun menurut informasi yang dia dapatkan, proses evakuasi warga di Magelang sudah dilakukan.

Viral Wanita di Solo Payungi Kucing Saat Kehujanan, Ini Cerita Sebenarnya

Mengenai jalur evakuasi, dia menjelaskan sudah ada jalur yang bisa diakses dengan kondisi lumayan bagus. Hanya, untuk jembatan penghubung menuju Stabelan saat ini masih berupa jembatan gantung, belum permanen.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di wilayah Takeran dan Stabelan, Boyolali, warga masih beraktivitas seperti biasa. Hal itu juga dibenarkan Neigen. “Tapi kami imbau ke masyarakat jika melakukan aktivitas di radius 3 km [dari puncak Merapi] tidak boleh sendiri. Ketika terjadi sesuatu mereka bisa bersama-sana melakukan evakuasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya