SOLOPOS.COM - Ketua MKKS SMP Musi Banyuasin, Nuriani (kiri), menyerahkan kenang-kenangan kepada Kepala SMPN 7 Surakarta, Siti Latifah (dua dari kanan), didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Musi Banyuasin, Iskandar Syahrianto (tengah) dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Solo, Hery Mulyono, di SMPN 7 Solo (kanan), Jumat (12/8/2022). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO —  SMP Negeri 7 Solo menjadi tujuan studi banding oleh sejumlah kepala SMP yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (12/8/2022).

Kedatangan MKKS SMP Kabupaten Musi Banyuasin tersebut adalah untuk melihat implementasi kurikulum merdeka di SMPN 7 Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Total ada 68 orang dalam rombongan tersebut yang terdiri atas 2 pejabat Dinas (Kadinas dan Kabid) ,5 pengawas sekolah, dan 61 kepala SMP di Musi Banyuasin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Musi Banyuasin, Iskandar Syahrianto, mengatakan tujuan kedatangannya beserta para kepala SMP adalah untuk melihat implementasi kurikulum merdeka.

“Kami ingin melihat dari dekat mengenai implementasi kurikulum merdeka. Di mana dari kementerian, Solo telah direkomendasikan sudah melaksanakan implementasi kurikulum merdeka. Tentu ini menjadi atensi dari kami untuk bisa menerapkan itu di Musi Banyuasin pada 2022-2023 dan 2023-2024 yang harus dilaksankan 100%,” kata dia dalam sambutannya.

Kedatangan rombongan tersebut disambut langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Hery Mulyono dan jajaran SMPN 7 Solo. Hery berharap pertemuan tersebut bisa memberikan dampak positif baik bagi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin maupun Pemerintah Kota Solo.

“Atas nama Dinas Pendidikan Surakarta, kami ucapkan terima kasih atas kunjungan ini. Silakan berdiskusi agar pertemuan ini memiliki manfaat baik untuk Solo maupun Musi Banyuasin,” kata dia.

Selanjutnya para kepala SMP Kabupaten Musi Banyuasin menyimak paparan dari Kepala SMPN 7 Solo yang juga kepala sekolah penggerak angkatan pertama program Kemendikbud pada 2021, Siti Latifah, mengenai kurikulum merdeka.

“Saya memaparkan best practise saya selama tahun ajaran 2021/2022 yang sudah melaksanakan program sekolah penggerak angkatan 1 dan rencana kerja tahun ke 2 dalam Implementasi Kurikulum Merdeka [IKM],” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (13/8/2022).

Materi yang disampaikan di antaranya mengenai tugas kepala sekolah yang harus membuat Rencana program dengan kurikulum merdeka selama satu tahun ajaran, mengikuti Diklat Komite Pembelajaran bersama kepala sekolah dan pengawas, membentuk tim penyusun KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan), melaksanakan IHT penerapan IKM selama delapan hari kepada semua guru mapel dan BK, membentuk koordinator penanggung jawab Proyek Profil Pelajar Pancasila, melakukan Asessmen Diagnostik pada siswa kelas VII, kemudian untuk tahun ke 2 ini melakukan Asessmen Diagnostik pada siswa kelas VII dan VIII.

Selain itu mengadakan workshop membuat modul ajar pengetahuan dan Modul Ajar Proyek Profil Pelajar Pancasila dilanjutkan review modul ajar serta mengadakan workshop assessment dan review assessment. Selain itu ada penjelasan pelaksanaan IKM yang meliputi tiga kegiatan, yakni kegiatan intrakurikuler, kegiatan ko kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.

“Harapan kami, kunjungan dari MKKS SMP Musi Banyuasin Sumatera Selatan ini bisa menjadi awal yang baik dalam berbagi praktik baik kepada sekolah yang akan melaksanakan IKM,” kata dia. Selain itu dia berharap semakin menambah semangat guru-guru SMPN 7 Solo untuk berinovasi dan kreatif dalam menerapkan kurikulum merdeka yang menghamba pada peserta didik.

Di akhir acara, rombongan disambut jamuan menu khas Solo, yakni nasi liwet. Selain itu pada acara tersebut juga dipamerkan karya proyek satu tahun serta penampilan tari dan paduan suara para siswa SMPN 7 Surakarta yang menarik perhatian rombongan.

Menurut Ifah, kedatangan rombongan MKKS SMP dari Musi Banyuasin adalah untuk Studi Edukasi program sekolah penggerak di SMPN 7 Solo. “Jadi mereka mengadakan Studi Edukasi program sekolah penggerak di SMPN 7 Solo berdasarkan rekomendasi dari BPGP Yogyakarta yang dulu P4TK Yogyakarta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya