SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri), berbincang dengan petugas medis saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Manahan, Banjarsari, Solo, Selasa (19/1/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyoroti sistem pendaftaran dan penjadwalan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan.

Hal itu Ganjar ungkapkan saat berkunjung ke Puskesmas Manahan, Solo, Selasa (19/1/2021). Ia pun meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbaiki sistem pendaftaran dan penjadwalan vaksinasi tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu agar pelaksanaan vaksinasi berlangsung lebih cepat. Saat berkunjung ke Puskesmas Manahan, Ganjar mendapati hanya delapan dari 15 nakes terdaftar yang datang untuk vaksinasi.

Satgas Covid-19 Solo: Dampak PPKM Baru Bisa Dirasakan 2 Pekan Lagi

“Pendaftaran menggunakan sistem itu tampaknya harus ada terobosan. Faktanya mereka yang sudah terdaftar dalam sistem ada yang tidak bisa menyesuaikan jadwal. Akhirnya dari 15 yang terdaftar hanya delapan yang datang,” katanya kepada wartawan saat kunjungan.

Ganjar menyimpulkan sistem pendaftaran dan penjadwalan vaksinasi Covid-19 itu tidak efektif. Ia mendorong Kemenkes untuk memperbaiki sistem itu sehingga dalam 3-4 hari ke depan vaksinasi bisa lebih cepat.

Sistem Manual

Ganjar menginginkan agar sistem tersebut bisa manual sehingga petugas puskesmas bisa menginput data nakes yang datang langsung untuk vaksinasi.

Sebut Thermogun Tidak Efektif, Gibran Calon Wali Kota Solo Usulkan Pakai Ini

Menurut Ganjari, input manual akan mempercepat vaksinasi Covid-19 karena nakes bisa datang selonggarnya ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Berdasarkan sistem Kemenkes, nakes yang terkendala hadir saat jadwal vaksinasi pertama harus menunggu penjadwalan ulang oleh sistem. Hal itu membuat proses vaksinasi jadi lama.

“Nakes yang tidak hadir sebenarnya bisa digeser ke jadwal selanjutnya. Jadi, prioritas dan tinggal kita jaga agar tetap kredibel. Kalau sistem ini jalan, awal bulan atau bulan depan lah sebenarnya mampu atau bisa selesai,” ucap Ganjar.

3 Pegawai Positif Corona, Kantor BPPKAD Solo Lockdown

Optimisme tersebut, sambung Ganjar, juga dengan dukungan vaksinator atau pelaksana vaksinasi dan ketersediaan vaksin Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sudah menggelar rapat dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota guna membahas percepatan itu.

Ia menargetkan per harinya puskesmas menangani 50 nakes dan rumah sakit (RS) sebanyak 200 nakes. “Kalau memaksa akhir bulan ini dipercepat ya bisa juga. Tinggal memperbaiki sistemnya karena memang harus cermat pendataan itu,” imbuhnya.

Verifikasi

Kendati bisa mempercepat vaksinasi, Ganjar menyebut nakes yang tidak lolos screening awal tetap harus menunda. Ia berharap perbaikan sistem bisa secepatnya sehingga pendataan vaksinasi nakes berdasarkan data dari daerah masing-masing.

Sudah Dilonggarkan, Pengusaha Kuliner Sukoharjo Masih Nekat Langgar SE PPKM

Kemenkes, lanjutnya, sudah meminta dinas untuk melakukan verifikasi, namun prosesnya tidak mudah. Dinas harus melakukan penyesuaian dan harmonisasi data.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan bagi nakes yang menunda vaksinasi harus menunggu jadwal ulang dari pusat.

“Nanti akan dikirim SMS jadwal lagi. Tapi dari rapat dengan Kemenkes sebagai tindak lanjut rapat Minggu malam lalu, sejumlah daerah mengeluhkan jaringan Internet yang kurang bagus. Sehingga masih banyak nakes yang belum menerima SMS dan sulit registrasi. Beberapa permasalahan ini ditampung Kemenkes dan informasinya akan dipermudah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya