SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kanan berbaju putih), dan Bupati Klaten, Sri Mulyani (kiri berbaju batik merah) menjajal gejog lesung di Sribit, Delanggu, Klaten, Selasa (11/1/2022). Gejog lesung dimainkan dengan menggunakan alat penumbuk padi. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, disambut kesenian gejog lesung saat kunjungan di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Klaten.

Tidak hanya itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Klaten, Sri Mulyani, ikut memainkan gejog lesung. Mereka mencoba gejog lesung setelah menanam padi di lahan pertanian di Sribit, Delanggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komunitas gejog lesung Desa Gatak, Delanggu, menampilkan beberapa lagu saat menyambut mentan dan rombongan. Lagu tersebut berjudul Cidro dan Indonesia Pusaka. Gejog lesung dimainkan enam kawula muda dengan seorang penyanyi perempuan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: TKD Ngawen Terdampak Tol Solo-Jogja, Banyak Warga Tawarkan Pengganti

“Memang yang bermain di sini dipilih dari usia muda [untuk mendukung regenerasi],” kata Camat Delanggu, Jaka Suparja, kepada Solopos.com di Sribit, Delanggu, Selasa (11/1/2022).

Ketua Sanggar Semoyo Endho Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Seno Guntoro, mengatakan menyertakan anak muda dalam seni gejog lesung untuk regenerasi. Selama ini  15 kawula muda ikut berlatih seni gejog lesung di Desa Gatak.

“Di luar itu masih ada dari kalangan dewasa hingga usia 50 tahun. Lalu ada juga yang baru duduk di bangku kelas IV SD,” kata Seno Guntoro.

Baca Juga: West Bandits Bermarkas di Solo, Gading Marten Optimis ke Final IBL 2022

Seno Guntoro mengatakan gejog lesung sangat gampang dimainkan oleh siapa pun. Asalkan, orang yang ingin memainkan gejog lesung memiliki kemauan belajar yang kuat.
“Kami itu belajar memainkan gejog lesung tidak ada gurunya. Kami belajar sendiri dengan mengamati orang-orang yang sudah bisa bermain gejog lesung di waktu sebelumnya. Setelah kami praktikkan, ternyata kami juga bisa,” katanya.

Seno Guntoro mengatakan komunitas gejog lesung di RW 002 Desa Gatak mulai berdiri sekitar 2012. Waktu itu, komunitas gejog lesung di RW 002 meraih juara I tingkat Desa Gatak. Selanjutnya, komunitas gejog lesung Gatak sering mengikuti perlombaan atau pun event di berbagai daerah di Klaten.

Baca Juga: Hebat! Lima Jebolan Vita Solo Berlaga di Proliga

“Kami pernah ikut lomba di Cawas. Di musim hajatan, kami juga pernah diundang [hajatan pernikahan di Kecamatan Wonosari]. Kami sudah terbiasa juga bermain bareng dengan pejabat. Semoga, gejoh lesung tetap lestari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya