SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (duduk menghadap kamera) saat berkunjung di barak pengungsian Balerante, Kemalang, Selasa (19/1/2021). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengimbau ke para pengungsi di lereng Gunung Merapi agar tetap bertahan di barak pengungsian atau tempat evakuasi sementara (TES) meski aktivitas gunung cenderung menurun.

Ganjar Pranowo menekankan ke pengungsi agar tidak berspekulasi terkait kondisi Gunung Merapi. Demikian penjelasan Ganjar Pranowo saat berkunjung ke barak pengungsian atau TES Balerante, Kecamatan Kemalang, Selasa (19/1/2021) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain didampingi beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat Jateng, Ganjar Pranowo juga didampingi Bupati Klaten, Sri Mulyani. Di lokasi tersebut, Ganjar Pranowo sempat berbincang menanyakan kondisi para pengungsi sekaligus melihat kondisi barak pengungsian dari dekat. Ganjar Pranowo juga memberikan bantuan alat permainan ke anak-anak.

Bahaya Mobil Melewati Banjir, Jangan Asal Terobos!

“Kalau ada keluhan sampaikan langsung. Selalu taati perintah atau tanda-tanda yang diberikan petugas. Sehingga umpama disuruh ngungsi, ya ngungsi. Rasah muleh sik, ya rasa muleh sik. Di sini, diwaspadai hujan, letupan Merapi, dan corona. Semuanya harus bisa menjaga diri,” kata Ganjar Pranowo, saat ditemui wartawan di Balerante, Kecamatan Kemalang, Selasa (19/1/2021).

Ganjar mengatakan kondisi TES di Balerante relatif baik. Hal itu termasuk pelayanan dan beberapa fasilitas penyekatan di barak pengungsian di tengah pandemi Covid-19.

“Tidak ada keluhan-keluhan dari para pengungsi. Makanan, MCK, dan lainnya cukup bagus. Ikuti semua perintah petugas, jangan berspekulasi. Terkait data dan informasi terkait Gunung Merapi serahkan ke otoritas terkait,” katanya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Pemkab Klaten sudah meminta ke para pengungsi di lereng Gunung Merapi agar tetap bertahan di barak pengungsian terlebih dahulu. Hal itu perlu dilakukan hingga situasi di Gunung Merapi benar-benar dinyatakan aman.

“Kebijakan kami, para pengungsi agar tetap tinggal di barak pengungsian. Sampai statusnya benar-benar dinyatakan aman. Semoga, level Gunung Merapi segera turun,” katanya.

Lava Pijar

Kepala Desa (Kades) Balerante, Sukono, mengatakan aktivitas Gunung Merapi saat ini memang mulai menurun. Informasi itu diperoleh dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Meski seperti itu, masih terjadi luncuran lava pijar di Gunung Merapi.

“Tadi pagi, sekitar pukul 02.00 WIB, masih ada luncuran yang agak lumayan. Lebih besar dari sebelumnya. Sehingga ada hujan abu di bagian atas. Warga di sini meski jenuh dan bosan karena sudah hampir tiga bulan, harus tetap mengungsi terlebih dahulu,” katanya.

Koordinator Pengungsi Balerante, Jainu, mengatakan jumlah pengungsi di barak pengungsian di desanya mencapai 227 orang. Sedangkan, jumlah hewan ternak yang diungsikan ke kandang komunal mencapai 116 ekor sapi.

Jadi Dirut Semen Gresik, Subhan Siap Hadapi Tantangan Saat Pandemi

“Itu berdasarkan catatan, Senin (18/1/2021) malam. Meski ada penurunan aktivitas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengimbau ke pengungsi agar tetap bertahan terlebih dahulu,” katanya.

Sebagaimana diketahui, hujan abu tipis melanda di beberapa daerah di kawasan rawan bencana (KRB) III di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Selasa (19/1/2021) pagi. Meski seperti itu, masyarakat di dua desa tersebut tetap tenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya