SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di jalan menuju Museum Purba Klaster Dayu, Gondangrejo, Karanganyar Jumat (20/11/2020). (Solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Target kunjungan wisatawan ke Museum Purba Klaster Dayu, Gondangrejo, Karanganyar belum memenuhi harapan Pemkab Karanganyar. Di antaranya sejumlah kendala, buruknya akses menuju museum dinilai menjadi alah satu yang paling memengaruhi.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengakui jalan yang dibangun Pemkab banyak yang rusak karena kontur tanahnya yang bergerak. “Memang benar, saat ini belum banyak [kunjungan]. Karena aksesnya itu tidak memadai. Ada jalur-jalur yang kerap rusak meskipun sudah kami bangun. Akses itu kan penting. Karena kalau akses sulit, wisatawan tidak akan mau datang ke objek wisata tersebut. Itu yang menjadi kendala utama,” jelas dia kepada Solopos.com, Jumat (20/11/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Uji Coba Pembukaan Museum Purba Dayu Karanganyar Tunggu Komando Pusat

Menurut Titis, permasalahan akses tersebut selalu dia ungkapkan saat rapat dengan Kemendikbud maupun instansi yang berkaitan langsung dengan pengembangan Museum Dayu. Namun, menurutnya, pengajuan untuk membangun akses yang layak menuju Museum Dayu belum pernah direalisasi.

“Sudah kami ajukan terus. Bahkan setahun itu bisa dua kali kami ajukan. Itu jalannya menuju Museum Dayu harus standar nasional agar tidak cepat rusak. Kami membangun saja rusak terus, soalnya kontur tanahnya itu gerak. Akan membuang-buang biaya nanti. Kalau kami yang membangun sesuai standar nasional tidak cukup anggarannya,” jelas dia.

Wahyu Glece Segera Liris Lagu Baru, Syuting Video Klip di Museum Karst Pracimantoro Wonogiri

Oleh karena kendala akses yang menyebabkan belum banyaknya kunjungan ke Museum Dayu, kontribusi pendapatan asli daerah juga minim. “Pembagiannya itu 50 persen dari tiket yang dijual setelah dikurangi pajak. Jadi per tiket sekitar Rp3.000. Sampai saat ini masih tidak termasuk dari objek wisata yang menyumbang PAD yang besar kepada kami,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya