SOLOPOS.COM - Illustrasi wisatawan mancanegara (wisman). (Dok. JIBI/Solopos.com/Soenaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, JAKARTA -- Kunjungan wisatawan asing sepanjang Mei 2020 naik tipis 3,10 persen menjadi 163.600 orang dibandingkan April 2020. Seribuan wisatawan asing itu paling banyak datang dari Timor Leste (49,8 persen terhadap total wisatawan asing) dan Malaysia (40,6 persen).

Sementara itu, meski naik, kunjungan wisatawan asing pada Mei 2020 turun hingga 86,9 persen dibandingkan kunjungan pada Mei 2019. Tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara bisa mencapai 1,25 juta orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan sektor pariwisata mulai terdampak akibat Covid-19 sejak Februari tahun ini. Sejak saat itu, jumlah wisatawan asing terjun bebas. Jumlah wisatawan dari berbagai kebangsaan turun tajam.

Hari Ini Iuran Naik, BPJS Kesehatan: Mau Turun Kelas Silakan

"Perubahan wisman [wisatawan mancanegara] menurut kebangsaan dibandingkan dengan tahun lalu, hampir semua kebangsaan turun tajam," ujar Suhariyanto, Rabu (1/7/2020), seperti dikutip Bisnis.com.

Dari sisi kebangsaan, penurunan tajam pada Mei 2020 (secara tahunan) terjadi pada wisatawan asal Yaman sebesar 100 persen, Kuwait 100 persen, dan Prancis 99,96 persen.

Sementara itu, penurunan secara bulanannya (dibandingkan April 2020) dipimpin oleh wisatawan asing dari Afrika Selatan 154,29 persen, Belanda 83,39 persen, dan Kanada 52,72 persen. "Secara absolut jumlah belum terlalu besar, diharapakan recovery berjalan mulus," tambah Suhariyanto.

Nikita Willy Dilamar Sang Kekasih, Anak Bos Blue Bird

Tak Ada yang Tahu Kapan Pandemi Berakhir

Menurut dia, pemerintah sudah mengupayakan beragam cara untuk mendongkrak kunjungan wisatawan asing. Tetapi, persoalannya adalah tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.

Di sisi lain, pelaku industri pariwisata membutuhkan setidaknya satu bulan masa transisi sebelum menjalankan protokol kesehatan secara menyeluruh di destinasi wisata.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didie Junaedi mengatakan berbagai relaksasi yang terjadi pada masa transisi sah-sah saja dilaksanakan. Namun, faktor keamanan tetap perlu menjadi perhatian utama.

Resmi Tersangka, Pembakar Mobil Alphard Via Vallen Ditahan

"Boleh saja kembali beroperasi, tapi tak bisa dimungkiri risiko besar. Saya sarankan mungkin Agustus baru dibuka secara penuh. Juli ini jadikan masa transisi [penerapan protokol kesehatan]," kata Didien, Senin (29/6/2020).

Dia menyebut penerapan protokol kesehatan oleh pelaku industri dan wisatawan menjadi kunci keberhasilan dalam menarik peluang perubahan aturan perjalanan yang diatur oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

2 Sepeda Motor Kecelakaan di Klaten, 2 Orang Terluka

Sejauh ini, sejumlah destinasi yang telah dibuka dengan pembatasan mencakup lokasi-lokasi wisata alam seiring terbitnya Keputusan Menteri LHK No. 261/MENLHK/KSDAE/KSA.0/6/2020 tanggal 23 Juni 2020.

Regulasi itu mengatur reaktivasi secara bertahap di Kawasan Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA), dan suaka margasatwa dalam kondisi transisi akhir Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya