Harianjogja.com, BANTUL- Kedatangan Wakil Presiden Boediono ke Padepokan Seni Bagong Kussudiardja di Dusun Kembaran, Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul, Kamis (10/7/2014) dimaknai secara mendalam oleh seniman di Jogja.
Rombongan Wapres tiba di Padepokan pukul 10.00 WIB dan langsung disambut pengelola Yayasan Bagong Kussudiardja (YBK) Bambang Ekolaya Butet Kertaredjasa, Djaduk Ferianto dan anggota keluarga yang lain. Turut hadir Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX dan Wakil Bupati Bantul Soemarno.
Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!
Butet mengatakan, kunjungan Wapres merupakan bentuk dukungan dan semangat baru bagi para seniman. Bukan hanya seniman di Padepokan Bagong tapi bagi seniman di Jogja.
“Kedatangan Pak Boed ini sebagai bentuk dukungan dan semangat kepada para seniman DIY. Semoga hal ini bisa terus terjalin,” kata Butet saat menyambut Wapres.
Butet mengatakan, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dirintis oleh ayahnya, Bagong Kussudiardja pada 1978, yang kala itu hanya pendidikan non-formal ala pesantren. Namun, dalam perkembangannya, Padepokan Bagong menjadi lembaga resmi pendidikan kesenian.
“Padepokan ini bukan saja mencetak para seniman, namun yang utama menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Menciptakan manusia yang adil dan berbudaya luhur. Itu salah satu cita-cita Pak Bagong,” jelas Butet.
Butet mengaku, di Padepokan ini masih banyak tersimpan karya-karya (alm) Bagong. Mulai dari patung hingga lukisan yang tersimpan rapi di Padepokan ini.
Wakil Presiden Boediono memberikan apresiasi yang tinggi atas semua pencapaian (alm) Bagong Kussudiarja. “Pak Bagong adalah seniman multi talenta. Di berbagai aspek beliau menguasai dan mumpuni,” kata Boediono.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
