SOLOPOS.COM - Tangkap layar Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob dan Presiden Joko Widodo berada di beranda Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (10/11/2021) (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo akrab disapa Jokowi menyinggung nota kesepakatan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) domestik dan negosiasi batas negara dengan Malaysia segera rampung.

Orang nomor satu di Republik Indonesia menyampaikan itu saat bertemu Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob, Rabu (10/11/2021). Dua negawaran itu membicarakan 4 hal dalam pertemuan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Baca Juga : Ada WNA Meninggal, Polisi dan Rudenim Jakarta Masih Bungkam

PM Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob, kali pertama datang ke Indonesia setelah dilantik sebagai PM pada Sabtu (21/8/2021). Ia menggantikan PM sebelumnya, Muhyiddin Yassin, yang turun pada 2021.

“Dalam pertemuan pertama, kami bicara sangat terbuka dan bersahabat. Beberapa isu yang tadi kami bahas dalam pertemuan, yaitu pertama pentingnya kerja sama perlindungan Warga Negara Indonesia [WNI] di Malaysia,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor seperti dilansir Antara, Rabu.

“Saya mendorong kiranya MoU [Memorandum of Understanding] perlindungan tenaga kerja Indonesia domestik dapat segera diselesaikan,” tambah Presiden.

Baca Juga : Flu Burung Terdeteksi di Jepang, 143.000 Ekor Ayam Dimusnahkan

Pembicaraan lain terkait izin “community learning center” di Semenanjung Malaysia. Presiden berharap izin segera dikeluarkan sesuai prinsip hak pendidikan bagi semua. “Kedua kami ingin menyelesaikan negosiasi batas negara, baik batas udara maupun laut agar bisa segera diselesaikan. Karena ini sudah agak lama progressnya. Kami berharap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya masalah ini bisa segera diselesaikan,” tutur Presiden.

Persoalan ketiga, lanjut Presiden, terkait pemulihan ekonomi pascapandemi. “Saya menyambut baik kenaikan angka perdagangan 49 persen pada Januari-Agustus 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu. Guna mendukung pemulihan ekonmi tadi kami sepakat ‘travel corridor arrangement’ secara bertahap. Akan kami buka satu per satu,” tutur dia.

Baca Juga : Kenapa Hari Pahlawan 10 November Tidak Jadi Hari Libur Nasional?

Isu keempat, yakni persoalan kawasan Asia Tenggara. Beberapa di antara Myanmar, Laut China Selatan, dan lainnya. “Merupakan kehormatan bagi saya dan juga Indonesia menerima kunjungan luar negeri pertama PM ke-9 Malaysia, Bapak Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob. Sebagai negara tetangga dekat dan bangsa serumpun kami harus memperkuat kerja sama berdasarkan prinsip saling menghormati dan menguntungkan,” tegas Presiden.

Pada kesempatan itu dilakukan penandatanganan dua MoU, yakni MoU bidang pendidikan dan MoU kerja sama dan bantuan administrasi di bidang kepabeanan. PM Malaysia, Y.M. Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob, disambut dengan parade pasukan istana kepresidenan dan musik daerah. Sejumlah menteri tampak hadir, seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim, dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya